REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pegadaian merilis Laporan Keuangan Semester I tahun 2022. Tercatat laba bersih perusahaan naik 36,15 persen menjadi Rp 1,77 triliun dari Rp 1,30 triliun periode tahun sebelumnya. Aset tercatat sebesar Rp 68,4 triliun, naik dari Rp 67,8 triliun (yoy).
Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan mengatakan kinerja tersebut berkat loyalitas nasabah dan kerja keras para karyawan. Jumlah nasabah Pegadaian tercatat naik 11,11 persen dari 18 juta orang pada Juni 2021 menjadi 20 juta orang pada Juni 2022.
"Tentu pencapaian ini tidak akan berhasil tanpa dukungan nasabah setia Pegadaian dan seluruh Insan Pegadaian yang telah bekerja keras tanpa kenal lelah untuk memberikan kontribusi terbaik bagi Perusahaan," ujar Damar dalam keterangan pers, Kamis (21/7/2022).
Menurutnya, Pegadaian berkomitmen terus melanjutkan program transformasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan teknologi digital. Apalagi saat ini kegiatan perekonomian masyarakat relatif terus tumbuh.
Hal ini ditandai dengan naiknya outstanding pinjaman sebesar 5,13 persen dari Rp 52,42 triliun pada Juni 2021 menjadi Rp 55,11 triliun di Juni 2022. Melalui Holding Ultra Mikro, tiga entitas yaitu BRI, Pegadaian dan PNM juga semakin memperluas jangkauan co-location sentra layanan ultra mikro SenyuM di sejumlah daerah di Indonesia.
"Saat ini, tercatat terdapat lebih dari 600 outlet SenyuM yang siap melayani para pelaku usaha untuk mendapatkan pembiayaan yang mudah, murah, cepat dan aman," katanya.
Pada semester II 2022, Pegadaian juga secara serentak menyalurkan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbasis syariah di 4.086 outlet di seluruh Indonesia. Plafon pinjaman yang diberikan mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 10 juta per nasabah dengan biaya pengelolaan atau mu’nah sebesar enam persen per tahun.