Sabtu 23 Jul 2022 16:55 WIB

Gelombang Panas Landa China, Suhu Capai 40 Derajat Celsius 

gelombang panas membuat warga China memilih menggunakan pendingin ruangan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah wisatawan bersembahyang di depan sesembahan di kawasan Danau Qinghai di Provinsi Qinghai, China, Senin (11/7/2022). Danau Qinghai yang berada di atas ketinggian 3.260 meter dari permukaan laut yang luasnya mencapai 4.543 kilometer persegi di dataran tinggi Tibet itu ramai dikunjungi wisatawan pada musim panas. Gelombang Panas Landa China, Suhu Capai 40 Derajat Celsius 
Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie
Sejumlah wisatawan bersembahyang di depan sesembahan di kawasan Danau Qinghai di Provinsi Qinghai, China, Senin (11/7/2022). Danau Qinghai yang berada di atas ketinggian 3.260 meter dari permukaan laut yang luasnya mencapai 4.543 kilometer persegi di dataran tinggi Tibet itu ramai dikunjungi wisatawan pada musim panas. Gelombang Panas Landa China, Suhu Capai 40 Derajat Celsius 

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China menghadapi gelombang panas mencapai 40 derajat celsius. Beberapa provinsinya sudah dalam siaga tertinggi dan para pejabat mengingatkan pencairan glasial, tanah longsor, dan kebakaran hutan.

Mengikuti suhu di atas rata-rata pada Juni dan awal Juli, Sabtu (23/7/2022) adalah hari terpanas dalam kalender lunar China. Para warga pun memilih menggunakan pendingin ruangan oleh karena suhu yang sangat panas.

Baca Juga

Kementerian Manajemen Darurat mengatakan lonjakan permintaan AC di rumah, kantor, dan pabrik dapat menimbulkan risiko bagi jaringan listrik nasional. Dilansir Sky News, Sabtu, di daerah pedesaan seperti Xinjiang dan perbatasan dengan Kirgistan, kekeringan juga tidak jarang menyebabkan tanaman hancur. Xinjiang merupakan tempat 20 persen kapas dunia diproduksi.

Di provinsi lain, potensi pencairan gletser dapat mengakibatkan kegagalan bendungan. Kepala Ahli di Observatorium Meteorologi Xinjiang Chen Chunyan mengatakan suhu tinggi yang terus berlanjut telah mempercepat pencairan gletser di daerah pegunungan dan menyebabkan bencana alam seperti banjir bandang dan tanah longsor di banyak tempat.

Pusat Meteorologi Nasional China memperingatkan sekitar 20 dari 31 provinsi di China telah diberitahu bersiap menghadapi suhu ekstrem. Wilayah pesisir dan Shanghai akan terkena dampak terburuk menurut prakiraan Pusat Meteorologi Nasional. Para ahli kebanyakan mengatakan suhu seperti ini adalah dampak dari perubahan iklim.

Kota Chongqing dan sebagian Hunan, Guangdong, Zhejiang, dan Jiangxi semuanya juga berisiko mengalami kebakaran hutan. Suhu maksimum di China sebagian besar tidak terverifikasi, namun outlet berita lokal pernah melaporkan 50,3 derajat Celsius di stasiun cuaca dekat Ayding, Xinjiang pada 2015.

Pada Juli, para pejabat di Shanghai mengatakan suhu 40,9 derajat Celsius menyamai rekor tertinggi, yang pertama kali dicapai pada 2017. Badan Meteorologi juga mengingatkan bahwa suhu di beberapa daerah bisa mencapai 50 Celsius pada pekan depan.

 

https://news.sky.com/story/china-faces-40c-heatwave-as-officials-warn-national-demand-for-air-conditioning-will-be-severe-test-12657394

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement