Sabtu 23 Jul 2022 18:00 WIB

Kura-Kura Kecil Peliharaan Disebut Jadi Penyebab Wabah Salmonela pada Anak di Amerika

Enam orang dalam wabah ini yang mengaku membeli kura-kura mereka secara daring.

Rep: Santi Sopia/ Red: Qommarria Rostanti
Kura-kura kecil perliharaan disebut menjadi penyebab wabah salmonela pada anak-anak di Amerika Serikat (AS). (ilustrasi)
Foto: pixabay
Kura-kura kecil perliharaan disebut menjadi penyebab wabah salmonela pada anak-anak di Amerika Serikat (AS). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kura-kura kecil menggemaskan bagi sebagian orang yang memeliharanya. Namun siapa sangka makhluk lucu ini dilaporkan sebagai hewan penyebab wabah salmonela pada anak-anak di Amerika Serikat (AS).

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) memperingatkan publik untuk menghindari melakukan pelukan maupun ciuman setelah dilaporkan kemunculan wabah salmonela. Badan kesehatan tersebut mengatakan, sedikitnya 15 orang telah terinfeksi salmonela dengan lima dirawat di rumah sakit, meskipun belum ada kematian yang dilaporkan, menurut penyelidikan.

Baca Juga

“Seseorang bisa mendapatkan salmonela dengan menyentuh kura-kura atau sesuatu di lingkungannya dan kemudian menyentuh mulut serta memegang makanan, terlepas dari ukuran hewan itu,” demikian laporan CDC, seperti dilansir laman NY Post, Sabtu (23/7/2022).

Rata-rata mereka yang terkena dampak ini berusia antara satu hingga 59 tahun, dengan wabah dilaporkan di 11 negara bagian sejauh ini. Namun, CDC mengatakan jumlahnya bisa lebih tinggi karena banyak kasus mungkin belum dilaporkan dan banyak orang pulih tanpa mencari perhatian medis.

CDC juga mencatat, umumnya dibutuhkan dua hingga empat pekan untuk menentukan apakah seseorang yang sakit terinfeksi wabah. Lembaga menambahkan bahwa gejala yang disebabkan oleh bakteri tersebut termasuk diare, muntah, dan kram perut yang biasanya sembuh dalam empat hingga tujuh hari.

Pejabat kesehatan yang menyelidiki wabah telah mewawancarai sembilan orang yang terkena dampak sejauh ini. Tim menemukan delapan orang berinteraksi dengan kura-kura peliharaan sepekan sebelum mereka jatuh sakit.

CDC menyatakan ada enam orang dalam wabah ini yang mengaku telah membeli kura-kura mereka secara daring, dengan tiga pembelian dari situs web bernama MyTurtleStore.com. Dari ketiganya, dua memiliki strain bakteri yang dikumpulkan dari orang sakit. Tujuh orang mengatakan mereka telah melakukan kontak dengan kura-kura yang panjangnya kurang dari empat inci.

CDC tidak merekomendasikan kura-kura peliharaan untuk anak-anak di bawah lima tahun, orang dewasa berusia 65 tahun ke atas, dan orang-orang dengan sistem kekebalan lemah. Hal itu karena kelompok-kelompok tersebut lebih rentan terhadap penyakit dari kuman yang dapat dibawa oleh kura-kura.

Masyarakat harus selalu waspada dengan menerapkan pola kesehatan yang baik. Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah menyentuh atau memberi makan kura-kura. Kemudian setelah menyentuh atau membersihkan area tempat tinggal hewan tersebut. Saat ini diketahui meskipun undang-undang melarang penjualan penyu kecil, beberapa masih dijual secara ilegal.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement