Ahad 24 Jul 2022 00:15 WIB

Lebanon Tantang Australia di Final FIBA Asia Cup 2022

Ini merupakan keempat kalinya Lebanon lolos ke final FIBA Asia Cup

Rep: Fitriyanto/ Red: Muhammad Akbar
Sejumlah pebasket Lebanon berselebrasi usai mengalahkan Tim Nasional Yordania dalam babak semi final FIBA Asia Cup 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (23/7/2022). Lebanon menang dengan skor 86-85 dan melaju ke babak final melawan Australia pada Ahad  (24/7).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sejumlah pebasket Lebanon berselebrasi usai mengalahkan Tim Nasional Yordania dalam babak semi final FIBA Asia Cup 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (23/7/2022). Lebanon menang dengan skor 86-85 dan melaju ke babak final melawan Australia pada Ahad (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebanon memastikan tempat di final FIBA Asia Cup 2022. Cedars, julukan Lebanon, lolos ke partai puncak selepas mengalahkan Yordania 86-85 pada partai semifinal di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (23/7/2022) malam.

Ini merupakan keempat kalinya Lebanon lolos ke final. Dalam tiga kesempatan sebelumnya, Lebanon selalu gagal juara, masing-masing kalah dari Cina pada 2001 dan 2005, serta Iran pada 2007.

Kemenangan Lebanon didapatkan dengan susah payah. Lebanon harus bertarung habis-habisan hingga akhir kuarter empat untuk mengamankan kemenangan atas sesama tim Arab.

Lebanon tertinggal 17-21 pada kuarter pertama, tapi bisa berbalik memimpin 46-41 pada halftime. Kuarter kedua diwarnai oleh dikeluarkannya pemain Yordania Mohammad Hussein karena bersitegang dengan Sergio El Darwich.

Hussein meninggalkan lapangan karena satu technical foul dan satu unsportmanlike foul, sementara Darwich hanya menerima satu technical foul dan masih bisa melanjutkan pertandingan.

Kehilangan Hussein, dan juga center utama Ahmad Al Dwairi yang cedera, seperti tak memengaruhi permainan Yordania. Tim asuhan Wesam Al Sous justru berbaik memimpin 64-62 pada akhir kuarter ketiga lewat dunk point guard Dar Tucker.

Kuarter akhir berjalan makin sengit. Kedua tim saling susul menyusul. Yordania sempat memimpin 70-65, tapi kemudian disamakan 70-70 ketika kuarter akhir belum genap empat menit.

Dalam perjalanannya, skor kemudian imbang 74-74, 79-79, 82-82, dan terakhir 84-84 saat waktu tersisa 23 detik. Yordania kemudian menambah satu poin lewat free throw Zaid Abbas, yang direspons pelatih Lebanon Jad El Hajj dengan meminta time out.

Setelah time out, point guard Lebanon Wael Arakji membawa Lebanon berbalik memimpin 86-85 saat tembakan floaternya melesak mulus ke basket.

Giliran Yordania meminta time out dengan 15 detik tersisa. Sebuah tusukan yang diakhiri lay up dari Dar ke ring Lebanon gagal masuk. Rekannya Amin Abu Hawwas berhasil mendapatkan rebound. Ia mencoba menembak, tapi meleset yang disambut sukacita pemain Lebanon karena waktu telah habis.

Wael Arakji kembali jadi bintang bagi Lebanon, kali ini dengan 25 poin. Sergio El Darwich menambah 18 angka. Karim Raphael Ezzedine mencetak 14 poin, sementara Ali Haidar mengemas 10 angka.

Dari Yordania, Amin Abu Hawwas mencetak 24 poin, Freddy Ibrahim 17 angka, Dar Tucker 15 poin dan Sami Bzai 12 angka. 

Jad mengaku bersyukur atas kemenangan timnya di semifinal. Ia memuji Yordania yang memberikan timnya perlawanan ketat sampai akhir. Di final, Jad mengatakan akan berusaha memberikan yang terbaik melawan Australia yang lebih diunggulkan.

"Mereka tim terbaik di sini, bukan cuma di Asia tapi level Eropa, peringkat tiga dunia. Tapi kami punya 40 menit untuk diperjuangkan. Nothing to lose," kata Jad.

Wael menambahkan, Lebanon tidak bisa bermain seperti lawan Yordania saat menghadapi Australia besok. "Kami harus lebih baik lagi, semoga kami bisa. Ini akan jadi medan pertempuran bagi kami seperti biasanya, seperti game lainnya," ujar Wael.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement