Rabu 27 Jul 2022 03:55 WIB

Turki Berharap Rusia dan Ukraina Patuhi Kesepakatan Ekspor Gandum

Kegagalan dalam kesepakatan ekspor gandum akan merugikan semua

Red: Esthi Maharani
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta pihak-pihak yang menandatangani kesepakatan pada pekan lalu untuk membuka blokir ekspor barang biji-bijian Ukraina untuk menghormati dan menerapkan kesepakatan tersebut.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meminta pihak-pihak yang menandatangani kesepakatan pada pekan lalu untuk membuka blokir ekspor barang biji-bijian Ukraina untuk menghormati dan menerapkan kesepakatan tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA --  Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (25/7/2022) meminta pihak-pihak yang menandatangani kesepakatan pada pekan lalu untuk membuka blokir ekspor barang biji-bijian Ukraina untuk menghormati dan menerapkan kesepakatan tersebut.

"Kami mengharapkan setiap pihak yang memiliki tanda tangan mereka untuk bertindak sesuai dengan tanggung jawab mereka," kata Erdogan dalam wawancara langsung dengan penyiar nasional TRT Haber.

Baca Juga

"Dengan kesepakatan ini, dampak krisis pangan global yang mencapai dimensi serius akan mulai mereda," imbuh dia.

Pada Jumat, Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina menandatangani kesepakatan penting untuk melanjutkan ekspor biji-bijian melalui pelabuhan Ukraina di Odesa, Chernomorsk dan Yuzhny setelah berbulan-bulan tersumbat karena perang Rusia-Ukraina, yang sekarang memasuki bulan keenam.

Berdasarkan kesepakatan itu, pusat koordinasi bersama didirikan di Istanbul untuk melakukan inspeksi di pintu masuk dan keluar pelabuhan, dan memastikan keamanan rute pelayaran.

Mengomentari serangan akhir pekan kemarin oleh Rusia di pelabuhan Odesa, Erdogan mengatakan itu "menyedihkan" Turki, dan "kegagalan di sini akan merugikan kita semua."

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement