Rabu 27 Jul 2022 17:18 WIB

Ada Temuan Kasus Covid-19, Dinkes DKI Pastikan Pembelajaran Tatap Muka Tetap Berjalan

Dinkes DKI menyebut siswa belum perlu kembali belajar daring.

Orang tua murid melintas di SMP Negeri 85 Jakarta Selatan yang ditutup, Senin (25/7/2022). Sekolah tersebut ditutup selama 10 hari setelah tiga siswa terkonfirmasi Covid-19. Dinkes DKI memastikan PTM tetap dimungkinkan karena rasio kasus positif di sektor pendidikan masih di bawah lima persen.
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Orang tua murid melintas di SMP Negeri 85 Jakarta Selatan yang ditutup, Senin (25/7/2022). Sekolah tersebut ditutup selama 10 hari setelah tiga siswa terkonfirmasi Covid-19. Dinkes DKI memastikan PTM tetap dimungkinkan karena rasio kasus positif di sektor pendidikan masih di bawah lima persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan DKI memastikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap berjalan di sekolah di Ibu Kota. Sebab, persentase kasus positif Covid-19 di sektor pendidikan tergolong masih rendah.

"Rasio kasus positif di sektor pendidikan masih di bawah lima persen, yaitu kurang dari 1,3 persen. Jadi belum perlu (pembelajaran) daring," kata Kepala Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Friana Asmely di Jakarta, Rabu (27/7/2022).

Baca Juga

Friana menjelaskan, kebijakan itu sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri soal PTM. Kebijakan itu, menurut dia, salah satunya mengatur PTM dihentikan sementara selama 14 hari apabila ada penularan di satuan pendidikan dengan jumlah rasio kasus positif mencapai lima persen atau lebih.

Dinas Kesehatan berperan melakukan pengawasan protokol kesehatan (prokes) di satuan pendidikan melalui Puskesmas dan Suku Dinas Kesehatan di tiap wilayah. "Jadi kami tidak menunggu saja, tapi tim dari Puskesmas kecamatan langsung turun apabila ada yang positif di sekolah untuk menemukan kontak erat di sekitar siswa yang terinfeksi untuk dilakukan pelacakan," kata Friana.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement