REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada Selasa (26/7/2022) bertemu dengan keluarga Shireen Abu Akleh, jurnalis veteran Aljazirah yang ditembak mati pada Mei saat meliput serangan Israel.
"Hari ini saya bertemu dengan keluarga jurnalis Palestina-Amerika yang terbunuh Shireen Abu Akleh, yang jurnalismenya tak kenal takut membuatnya mendapatkan rasa hormat dari audiens di seluruh dunia. Saya menyatakan belasungkawa terdalam dan komitmen saya untuk menuntut pertanggungjawaban atas pembunuhan tragisnya," kata Blinken di Twitter.
Dia pun membagikan foto-foto pertemuan tersebut.
Abu Akleh, seorang warga Palestina-Amerika berusia 51 tahun, ditembak mati pada 11 Mei saat meliput serangan militer Israel di dekat kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
Sementara pejabat Palestina dan Aljazirah menuduh Israel membunuh reporter itu, namun Tel Aviv membantah bertanggung jawab.
Sebelumnya, keluarga mengkritik keras hasil penyelidikan di mana AS menghindari pernyataan yang menganggap Israel bertanggung jawab atas pembunuhannya.
“Kami, keluarga Shireen Abu Akleh, menulis surat untuk mengungkapkan kesedihan, kemarahan, dan rasa pengkhianatan kami terkait tanggapan hina pemerintahan Anda terhadap pembunuhan di luar proses hukum saudara perempuan dan bibi kami oleh pasukan Israel pada 11 Mei 2022, saat bertugas di wilayah pendudukan. Kota Jenin Palestina di Tepi Barat," kata anggota keluarga dalam surat panjang kepada Presiden AS Joe Biden.
Mereka menegaskan bahwa Abu Akleh, yang juga warga negara AS, tewas oleh peluru yang ditembakkan Israel ke kepala, meskipun mengenakan helm pelindung dan rompi anti peluru biru yang bertulis “press”.