Kamis 28 Jul 2022 00:40 WIB

Jepang akan Gabung Latihan Militer Garuda Shield

Jepang dan Indonesia memang berbagi nilai-nilai fundamental serta tujuan strategis.

Rep: kamran dikarma/ Red: Hiru Muhammad
Komandan Kodklatad, Letjen TNI Ignatius Yogo Triyono meninjau kesiapan latihan bersama (latma) Garuda Shield--16 tahun 2022 di Kalimantan Timur.
Foto: dok. penerangan kodiklatad
Komandan Kodklatad, Letjen TNI Ignatius Yogo Triyono meninjau kesiapan latihan bersama (latma) Garuda Shield--16 tahun 2022 di Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Jepang akan bergabung dalam latihan militer bertajuk Garuda Shield yang diagendakan digelar Indonesia pada 1 hingga 14 Agustus mendatang. Hal itu diumumkan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida seusai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Tokyo, Rabu (27/7/2022). 

"Angkatan Darat Bela Diri Jepang berpartisipasi untuk pertama kalinya dalam latihan multilateral Garuda Shield yang diselenggarakan oleh Indonesia bulan depan," Kishida dalam konferensi pers bersama Jokowi. 

Baca Juga

Menurut dia, Jepang dan Indonesia memang berbagi nilai-nilai fundamental serta tujuan strategis. "Indonesia adalah mitra strategis," ujar Kishida.  

Pada kesempatan itu, Kishida mengungkapkan, negaranya akan memberikan dukungan untuk memperkuat kemampuan keamanan maritim Indonesia. Kepada Jokowi, Kishida turut menyampaikan bahwa Jepang berharap dapat bekerja sama dengan Indonesia untuk mewujudkan wilayah Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Pernyataannya itu dinilai menyinggung Cina. 

Saat ini Indonesia dan Jepang sama-sama memiliki perselisihan maritim dengan Cina. Negeri Tirai Bambu diketahui telah mengklaim hampir seluruh wilayah Laut Cina Selatan yang turut mencakup perairan sekitar Natuna Utara. Sementara Negeri Sakura terlibat sengketa dengan Beijing di Laut Cina Timur, yakni terkait gugus pulau bernama Senkaku. Cina menyebut gugus pulau itu dengan nama Diaoyu. 

Ketegangan masih kerap terjadi di kedua wilayah perairan tersebut. Keikutsertaan Jepang dalam Garuda Shield sebenarnya telah diumumkan sebelumnya oleh United States Indo-Pacific Command (USPACOM). Garuda Shield memang latihan gabungan antara TNI dan USPACOM yang rutin digelar tiap tahun sejak 2009. 

"Anggota dinas dari Indonesia dan Amerika Serikat (AS), yang tahun ini bergabung dengan mereka yang berasal dari Australia, Jepang, dan Singapura, akan berpartisipasi dalam latihan Garuda Shield 2022 mulai 1 hingga 14 Agustus 2022 di Area Pelatihan Baturaja, Amborawang, dan Area Pelatihan Pulau Batam di Indonesia," kata USPACOM lewat situs resminya, Selasa (26/7). 

Menurut USPACOM, latihan Garuda Shield 2022 akan lebih besar cakupan dan skalanya dibandingkan sebelumnya. Sebanyak 2.000 personel militer, masing-masing dari AS dan Indonesia, akan terlibat dalam latihan tersebut. Nantinya bakal ada pula peserta dari negara mitra, yakni Jepang, Singapura, dan Australia. 

Sejumlah negara seperti Prancis, Kanada, India, Malaysia, Korea Selatan, Papua Nugini, Timor Leste, dan Inggris diharapkan bergabung sebagai pengamat. "Saya bangga melihat bagaimana Garuda Shield telah berkembang sejak tahun lalu. Meluas musim panas ini menjadi latihan gabungan multinasional yang mencakup semua komponen layanan kami," kata Jenderal Charles Flynn yang menjabat sebagai Commanding General of US Army Pacific. 

Menurut Flynn, Garuda Shield merupakan simbol ikatan AS-Indonesia. "Kita melakukannya bersama-sama dengan membangun kesiapan, membangun hubungan, dan dengan membangun kepercayaan. Menyatukan kekuatan kita seperti ini, kita menjahit jalinan keamanan regional menjadi sesuatu yang langgeng," ucapnya. 

Dalam latihan nanti, para personel militer yang terlibat akan meningkatkan kemampuan interoperabilitas gabungan melalui pelatihan dan pertukaran budaya. Pelatihan, pertukaran akademik, dan lokakarya pengembangan profesional yang dikonsentrasikan pada tingkat korps dan di bawahnya akan berfokus pada bidang-bidang seperti bantuan kemanusiaan dan bencana serta memerangi ancaman konvensional, non-konvensional, serta hibrida. 

Sebelum ke Jepang, Jokowi sudah terlebih dulu mengunjungi Cina. Dia melakukan pertemuan terpisah dengan Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang. Dalam pertemuan itu, Indonesia dan Cina sama-sama berjanji memperluas kerja sama ekonomi, termasuk pertanian serta ketahanan pangan. 

Jokowi menyampaikan bahwa Cina adalah mitra strategis Indonesia. "Kemitraan ini harus kita isi dengan kerja sama yang bermanfaat bagi negara kita, sekaligus bagi kawasan dan dunia," ucapnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement