Kamis 28 Jul 2022 14:34 WIB

Jembatan Kapin di Pondok Kelapa Dijadikan Ruang Terbuka Hijau

Jembatan Kapin saat ini sudah ditutup aksesnya

Red: Nur Aini
Petugas Dinas Perubungan memindahkan barrier beton dengan alat berat untuk penutupan Jembatan yang menghubungkan Jalan Kapin Raya dan Jalan Laksamana Malahayati di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Kamis (28/7/2022). Penutupan jembatan penghubung tersebut untuk mengurangi kemacetan dan mencegah kecelakaan kendaraan bermotor di daerah tersebut.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Petugas Dinas Perubungan memindahkan barrier beton dengan alat berat untuk penutupan Jembatan yang menghubungkan Jalan Kapin Raya dan Jalan Laksamana Malahayati di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Kamis (28/7/2022). Penutupan jembatan penghubung tersebut untuk mengurangi kemacetan dan mencegah kecelakaan kendaraan bermotor di daerah tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelurahan Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, mengalihfungsikan Jembatan Kapin di Jl. Laksamana Malahayati, menjadi ruang terbuka hijau.

Lurah Pondok Kelapa, Rasikin di Jakarta, Kamis (28/7/2022), mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan forum kewaspadaan dini masyarakat (FKDM) terkait alih fungsi Jembatan Kapin sebagai ruang terbuka hijau.

Baca Juga

"Saya usulkan jadi taman atau apa yang penting bisa dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas. Ruang terbuka hijau. Nanti seperti apa teknisnya, silahkan FKDM bisa koordinasi dengan saya," kata Rasikin.

Rasikin menambahkan, Jembatan Kapin saat ini sudah ditutup aksesnya sehingga tidak dapat dilewati kendaraan bermotor. Dia mengatakan setelah penutupan Jembatan Kapin itu pihaknya ingin lokasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

"Jangan setelah ditutup terus dibiarkan, takutnya dimanfaatkan orang tak bertanggung jawab," ujar Rasikin.

Lebih lanjut, dia mengatakan dengan penutupan Jembatan Kapin diharapkan dapat mengurai kemacetan dan risiko kecelakaan yang sebelumnya kerapterjadi di lokasi tersebut. Rasikin mengatakan penutupan Jembatan Kapin tersebut disambut baik oleh warga sekitar dan juga pengguna kendaraan bermotor yang sering melintas di lokasi tersebut.

"Alhamdulillah, tadi saya memantau pengguna jalan banyak mengacungi jempol. Artinya mereka setuju," kata Rasikin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement