Jumat 29 Jul 2022 18:41 WIB

Tahun Baru Islam Jadi Momentum Hijrah dari Keterpurukan Pandemi Covid-19

Tahun baru Islam juga sebagai ajang introspeksi diri agar bisa lebih baik.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ani Nursalikah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Tahun Baru Islam Jadi Momentum Hijrah dari Keterpurukan Pandemi Covid-19
Foto: Dokumen
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Tahun Baru Islam Jadi Momentum Hijrah dari Keterpurukan Pandemi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, peringatan tahun baru Islam 1444 H hendaknya menjadi momentum bagi masyarakat Jatim untuk hijrah dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19 menuju harapan baru, semangat baru, dan sukses baru. Selain itu, lanjut dia, tahun baru Islam juga sebagai ajang introspeksi diri agar bisa lebih baik lagi ke depannya. 

"Tahun baru, semangatnya juga harus baru. Tinggalkan yang buruk yang kurang baik dan tidak produktif dan terus perbaiki diri. Jangan sampai tidak ada perubahan berarti," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat (29/7/2022). 

Baca Juga

Khofifah menegaskan, tagline Provinsi Jatim tahun 2022 ini adalah optimis Jatim Bangkit. Kata-kata tersebut mengandung makna rasa percaya diri yang besar bahwa Jatim mampu kembali bangkit berdiri dan berlari usai dihantam pandemi Covid-19. Janji Allah dalam Al-Quran, lanjut Khofifah, tepatnya Surat Al Insyirah terdapat ayat yang memiliki arti sesungguhnya setelah ada kesulitan akan ada kemudahan. 

"Ayat ini diulang dua kali sebagai bagian dari bangunan optimisme yang kita bisa lakukan, bahwa setelah kesulitan ini Insya Allah akan ada kemudahan. Semua sektor mulai dari ekonomi, pendidikan, budaya, pariwisata, kesehatan dan semuanya, mudah-mudahan akan terus membaik," ujarnya.

Menurut Khofifah, semangat baru ini harus dilipatgandakan mengingat peringatan tahun baru Islam 1444 H berdekatan dengan bulan kemerdekaan. Khofifah juga berpesan kepada umat Islam untuk terus meneguhkan ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniah, dan ukhuwah basyariah. Khofifah pun meminta masyarakat Jatim meningkatkan sikap moderasi beragama, toleransi, inklusivitas, dan ta’awun atau tolong menolong antarsesama warga bangsa. 

"Saya berharap sebagai muslim, kita semua dapat mengambil pelajaran dari perjuangan Nabi Muhammad SAW. semasa hijrah dari Makkah ke Madinah yang telah membuat Islam berkembang pesat, menyebar luas ke seluruh dunia seperti saat ini," kata dia.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement