Ahad 31 Jul 2022 13:20 WIB

Tarif Masuk TN Komodo Rp 3,75 Juta Diharapkan Berdampak Positif

.asyarakat diharapkan tidak hanya menjadi penonton dari kebijakan ini.

Rep: ANTARA/ Red: Fuji Pratiwi
Petugas taman nasional menggunakan masker saat bertugas di pintu masuk kawasan wisata Pulau Kelor di Taman Nasional (TN) Komodo, Manggarai Barat, NTT, Sabtu (18/7/2020). Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi berharap biaya kontribusi sebesar Rp 3,75 juta per orang ke Pulau Komodo, Pulau Padar, dan wilayah perairan lain dalam kawasan Taman Nasional Komodo dapat berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Petugas taman nasional menggunakan masker saat bertugas di pintu masuk kawasan wisata Pulau Kelor di Taman Nasional (TN) Komodo, Manggarai Barat, NTT, Sabtu (18/7/2020). Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi berharap biaya kontribusi sebesar Rp 3,75 juta per orang ke Pulau Komodo, Pulau Padar, dan wilayah perairan lain dalam kawasan Taman Nasional Komodo dapat berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi berharap biaya kontribusi sebesar Rp 3,75 juta per orang ke Pulau Komodo, Pulau Padar, dan wilayah perairan lain dalam kawasan Taman Nasional Komodo dapat berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT.

"Kebijakan ini harus memberi dampak baik itu perekonomian rakyat maupun kepada pelaku pariwisata," kata Edi.

Baca Juga

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi NTT telah menetapkan biaya kontribusi Pulau Komodo, Pulau Padar, dan perairan di sekitarnya sebesar Rp 3,75 juta yang berlaku per 1 Agustus 2022. Pengelolaan jasa wisata pada dua pulau itu pun telah diberikan kepada PT Flobamor selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi NTT dengan tata kelola kunjungan sebanyak 200.000 wisatawan per tahun melalui aplikasi INISA.

Edi berharap PT Flobamor mampu meyakinkan dan memberi edukasi, kepada masyarakat lokal maupun pelaku usaha yang bergerak di sektor pariwisata. Selain itu, masyarakat tidak hanya menjadi penonton dari kebijakan yang telah ditetapkan.

Selanjutnya, Edi berharap aplikasi INISA sebagai platform digital layanan pariwisata dapat mendorong ekosistem pariwisata yang lebih maju, bertahan, dan berkelanjutan. "Mari bersinergi memberikan edukasi dan keyakinan sehingga pada gilirannya kebijakan ini beri dampak sangat positif bagi kesejahteraan rakyat di kabupaten ini," kata dia berharap.

Koordinator Pelaksana Program Penguatan Fungsi di Taman Nasional Komodo menjelaskan Sistem Wildlife dalam aplikasi INISA ditujukan untuk mendukung manajemen kunjungan terkait tata kelola wisatawan ke Pulau Komodo, Pulau Padar, dan kawasan perairan di sekitarnya. "Jika permasalahan ini tidak segera diatasi, hilangnya jasa ekosistem kawasan diproyeksikan akan dapat merusak habitat komodo," ucapnya.

Adapun kontribusi konservasi telah mencakup tiket masuk ke Pulau Komodo, Pulau Padar, serta wisata bahari di sekitarnya, asuransi jiwa dan kecelakaan, airport service seperti klaim bagasi, transportasi bandara-hotel-pelabuhan, pemandu wisata, serta panduan wisata konservasi. Tidak hanya itu, biaya tersebut juga mencakup suvenir khas Pulau Komodo buatan masyarakat lokal.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement