REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Nusa Mandiri (UNM) melaksanakan Pelepasan dan Pembekalan Pertukaran Mahasiswa Merdeka 2 (PMM2) secara daring pada Jumat (29/7/2022). Acara ini diikuti oleh berbagai jajaran dan mahasiswa dari Fakultas Teknologi Informasi (FTI) dan Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB) UNM.
Hadir juga dalam kegiatan pembekalan, Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik Arif Hidayat, Dekan FTI Anton, serta Kaprodi Sistem Informasi, Kaprodi Informatika, Kaprodi Manajemen UNM.
Siti Nurlela selaku PIC (Person In Charge) membuka acara pembekalan program PMM2. Ia mengatakan ada empat orang mahasiswa dari tiga prodi di UNM yang lolos program PMM angkatan 2. “Rizki Budianto dan Titin Afriyani Nuhuyanan dari Prodi Informatika yang diterima di Universitas Negeri Medan. Refo Indriani dari Prodi Sistem Informasi diterima di Universitas Borneo Tarakan, dan Myra Rahmadian dari Prodi Manajemen diterima di Universitas Sriwijaya,” paparnya.
Ia menjelaskan di samping melaksanakan perkuliahan untuk mata kuliah yang diambil, mahasiswa yang ikut program PMM2 juga melaksanakan perkuliahan modul nusantara. “Artinya mereka melakukan studi selama satu semester dan harus menyelesasikan 14 program kebhinekaan, tujuh kegiatan refleksi, dan tiga kegiatan inspirasi,” jelasnya.
Pada kesempatan ini, Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik Arif Hidayat menyampaikan harapannya agar program PMM2 dapat meningkatkan kompetensi serta menambah wawasan dengan mengenali berbagai budaya yang ada di wilayah kampus masing-masing. “Kami berharap mahasiswa UNM sebagai peserta program PMM2 dapat cepat beradaptasi di lingkungan yang baru dan suasana yang baru,” kata Arif.
Ia pun berpesan agar mereka bisa mudah cair seperti air dan cepat beradaptasi di berbagai tempat. “Bersikaplah sopan dan baik serta tetap menjaga nama baik kampus Universitas Nusa Mandiri (UNM) di luar sana,” harapnya.
Dekan FTI Anton mengatakan sangat penting menjaga nama baik almamater serta menjunjung tinggi nilai etika dalam melaksanakan setiap kegiatan. “Jalinlah networking atau kerja sama yang baik dengan dosen ataupun mahasiswa lainnya. Agar memudahkan setiap proses kegiatannya,” ujar Anton.
Kaprodi Sistem Informasi Sukmawati Anggraeni Putri menjelaskan mahasiswa tidak perlu memikirkan nilai yang ada di kampus karena semua nilai akan direkognisi dari hasil penilaian MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka). “Mahasiswa diharapkan bisa lebih fokus dalam kegiatannya. Sehingga pengetahuan yang didapatkan di bangku perkuliahan bisa diaplikasikan dengan baik bagi setiap mahasiswa,” ungkapnya.
Kaprodi Informatika Arfhan Prasetyo meminta mahasiswa agar tidak mudah menyerah dan harus terus belajar. Menurutnya mahasiswa harus selalu belajar. Bukan hanya belajar akademiknya juga tapi belajar bermasyarakat, berbudaya, dan lain sebagainya. “Tugas mahasiswa hakikatnya adalah belajar. Maka raihlah ilmu dengan baik dan fokus saat mengejarnya agar ilmu pengetahuan yang diperoleh akan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Arfhan.