REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyiapkan 1.400 tangki air bersih untuk mengatasi dampak kekeringan selama musim kemarau. Tangki air bersih itu untuk didistribusikan di 13 kecamatan yang berpotensi terjadi kekurangan air bersih.
"Penyaluran dilakukan sesuai dengan permohonan yang diajukan oleh masyarakat," kata Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Purwono di Gunungkidul, Senin (1/8/2022).
Ia mengatakan BPBD Gunungkidul telah melakukan pemetaan kecamatan yang berpotensi kekeringan yang menyebabkan masyarakat kekurangan air bersih. Dari 18 kecamatan, ada 13 kecamatan yang berpotensi kekeringan. Berdasarkan data 2021, ada 41 kalurahan/desa dan 338 pedukuhan yang berpotensi terdampak. Sedangkan untuk warga yang berpotensi terdampak bisa mencapai 28.511 Kepala Keluarga (KK).
Purnomo mengatakan ada lima kecamatan di Gunungkidul yang aman dari ancaman kekeringan, di antaranya Playen, Wonosari, Karangmojo, dan Nglipar. "Kami masih melakukan pendataan terhadap wilayah yang berpotensi kekeringan. Saat ini baru memasuki musim kemarau," katanya.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan Pemkab Gunungkidul belum lama ini juga mendapat bantuan sumur bor di sejumlah titik. Sumur bor ini diharapkan bisa mengatasi krisis air bersih yang kerap melanda. "Kami berharap warga memanfaatkan bantuan tersebut secara maksimal, terutama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya.