Rabu 03 Aug 2022 20:45 WIB

Muhammadiyah dan Aisyiyah Siap Helat Muktamar 48 di Surakarta

Muhammadiyah dan Aisyiyah 48 menyatakan kesiapan menggelar Muktamar 48.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
Muhammadiyah
Foto: wikipedia
Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID,  YOGYAKARTA -- Panitia Pusat Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah 48 menyatakan kesiapan menggelar Muktamar 48. Sesuai Keputusan Tanwir 30 Juni 2022, Muktamar 48 akan diselenggarakan di Kota Surakarta pada 18-20 November 2022 mendatang.

Untuk Muktamar Muhammadiyah, akan diselenggarakan mengusung tema Memajukan Indonesia, Mencerahkan Semesta. Sedangkan, untuk Muktamar Aisyiyah, akan digelar mengangkat tema Perempuan Berkemajuan Mencerahkan Peradaban Bangsa.

Baca Juga

Sekretaris Panitia Pusat Muktamar Muhammadiyah & Aisyiyah 48, Dr Nurul Yamin mengatakan, Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah 48 sendiri memang seharusnya diselenggarakan 2020. Tapi, karena pandemi akan diselenggarakan November 2022.

"Insya Allah 18-20 November 2022, diawali Sidang Tanwir dan Pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah 48 akan dilakukan pada 19 November 2022," kata Yamin dalam Doorstop Afiliasi yang digelar Panitia Pusat Muktamar, Rabu (3/8/2022) malam.

Yamin menuturkan, Muktamar memang memiliki ikatan yang sangat kuat bagi warga persyarikatan. Baik sosiologis, ideologis, historis, warga persyarikatan tidak bisa dilepas dari agenda muktamar, baik Muktamar Muhammadiyah maupun Aisyiyah.

Ia melihat, semarak Muktamar memang sudah dirasakan denyutnya. Namun, Yamin mengingatkan, karena situasi pandemi Covid-19 belum sepenuhnya usai, diwanti wanti agar seluruh aktivitas syiar muktamar dilakukan dengan disiplin protokol kesehatan.

Syiar Muktamar ada di tingkat pusat, wilayah, daerah, cabang, ranting bahkan sampai komunitas-komunitas masyarakat. Aktivitas syiar sepenuhnya diserahkan ke kreativitas masing-masing, sehingga bisa optimal mengeksplorasi kegiatan.

Baik yang bersifat keagamaan, sosial, olahraga, iptek dan bidang-bidang lain yang intinya menggembirakan muktamar. Pimpinan Pusat turut merancang aktivitas yang disebut sebagai agenda pendukung Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah 48.

Antara lain dari bidang ilmiah yang malah sudah berlangsung sejak 2019 ketika Muktamar akan diselenggarakan pada 2020 lalu. Biasa dilakukan melalui Panitia Pengarah yang mempersiapkan agenda muktamar seperti Seminar Pra-Muktamar.

"Spirit ini perlu kita jaga sebagai sebuah gerakan ilmu, karena Muhammadiyah di samping gerakan amal usaha, harus dipahami lahir sebagai gerakan ilmu, maka tradisi berpikir itu menjadi bagian integral dan bagian dakwah Muhammadiyah," ujar Yamin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement