Kamis 11 Aug 2022 11:26 WIB

Kim Jong-un Klaim Menang Lawan Covid-19

Kim sebut kemenangan lawan Covid-19 akan diakui sebagai keajaiban kesehatan global

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah menyatakan kemenangan melawan Covid-19.
Foto: AP/Lee Jin-man
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah menyatakan kemenangan melawan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah menyatakan kemenangan melawan Covid-19. Dia memerintahkan agar tindakan pencegahan dilonggarkan tiga bulan setelah mengakui adanya wabah tersebut.

Kim mengklaim keberhasilan Korea Utara mengatasi Covid-19 secara luas akan diakui sebagai keajaiban kesehatan global. Korea Utara mengakui wabah virus Corona, varian omicron pada Mei lalu. Korea Utara telah melaporkan sekitar 4,8 juta "kasus demam" dalam populasinya yang berjumlah 26 juta orang.

Baca Juga

Namun Korea Utara hanya mengidentifikasi sebagian kecil dari pasien demam yang terinfeksi Covid-19. Kim mengklaim wabah telah melambat selama beberapa pekan terakhir. Dia menyatakan hanya 74 orang yang meninggal akibat demam.

“Sejak kami mulai operasikan kampanye anti-epidemi darurat maksimum (Mei), kasus demam harian yang mencapai ratusan ribu pada hari-hari awal wabah berkurang hingga di bawah 90 ribu dan terus menurun, hingga tidak ada satupun kasus demam yang diduga terkait dengan virus jahat telah dilaporkan sejak 29 Juli," kata Kim dalam pidatonya yang dilaporkan kantor berita Korea Utara, KCNA.

Kim optimistis keberhasilan Korea Utara melawan wabah yang diduga Covid-19 akan tercatat dalam sejarah dunia. Kim mengklaim virus korona di Korea Utara mampu ditaklukan tanpa vaksin.

“Untuk negara yang belum memberikan suntikan vaksin (Covid-19) tunggal, keberhasilan kami dalam mengatasi penyebaran penyakit dalam waktu singkat, memulihkan keselamatan kesehatan masyarakat dan menjadikan negara kami zona bebas virus yang bersih adalah hal yang luar biasa.  Keajaiban ini akan tercatat dalam sejarah kesehatan masyarakat dunia,” ujar Kim.

Seorang profesor studi internasional di Ewha Womans University di Seoul, Leif-Eric Easley, mengatakan, bagi Kim menyatakan kemenangan melawan Covid-19 menunjukkan bahwa dia ingin beralih ke prioritas lainnya. Seperti meningkatkan ekonomi yang telah terpuruk akibat sanksi dan penutupan di perbatasan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement