REPUBLIKA.CO.ID, PAREPARE -- Lima tahun lamanya Dino Maulana (17) tinggal di lingkungan, Sulawesi Selatan. Dino dan sebagian teman-temannya bernasib sama, telah menjadi yatim dan harus tinggal jauh dari orangtua.
Guna memberi semangat dan asa kepada Dino dan teman-temannya, Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH) Sulawesi Selatan mengajak mereka berbelanja kebutuhan harian di pondok pesantren ke toko terdekat, Kamis (11/8/2022).
Bermacam keperluan mereka beli seperti odol, sabun mandi, sabun cuci, sikat gigi dan makanan ringan serta minuman.
Dino menceritakan keperluan hariannya selama ini dibantu oleh ustadz dari pesantren. Sedangkan Rahmat Bohari yang telah ditinggal mati ayahnya delapan tahun lalu kadang mendapat kiriman dari kakaknya. "Kalau habis betul sabunku. Minta sama kakak sepupu," unkapnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (12/8/2022).
Tentu saja hidup tidak memiliki orangtua sangat berat bagi anak-anak ini. Walaupun jauh dari keluarga.
Namun kepedihan itu mereka tahan untuk mendapat pendidikan dan penghidupan masa depan yang lebih baik.
"Alhamdulillah melalui momentum Muharram 1444 H, khususnya Muharram Bangkit, BMH mencoba untuk memberikan penguatan, semangat dan asa kepada anak-anak yatim yang luar biasa ini dengan mengajak mereka langsung berbelanja ke toko dekat pesantren," tutup Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Sulsel, Bashori.