REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya meresmikan Pasar Rakyat Cibeureum di Jalan KH Khoer Affandi, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, Senin (15/8/2022). Pasar yang berada di belakang Terminal Awipari itu diyakini dapat menjadi pendorong ekonomi baru di daerah tersebut.
Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, pembangunan Pasar Cibeureum dilakukan sejak 2018. Namun, pembangunan pasar itu sempat terkatung-katung selama beberapa tahun meski pembangunannya sudah selesai. Baru dalam sekitar dua bulan terakhir para pedagang mengisi kios-kios yang berada di pasar itu.
"Alhamdulillah Pak Kadis (Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan) semangat menyelesaikan Pasar Cibeureum ini. Hari ini alhamdulillah bisa diresmikan," kata dia, Senin.
Ia mengakui, saat ini aktivitas di Pasar Cibeureum masih relatif sepi. Dari ratusan kios dan los yang tersedia, masih banyak yang belum terisi. Namun, pasar itu diyakini akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Kota Tasikmalaya. Apalagi, letak Pasar Cibeureum cukup strategis, berada di pinggir jalan dan belakang terminal.
Yusuf menambahkan, pihaknya juga akan menunjang sarana transportasi untuk memudahkan warga datang ke Pasar Cibeureum. Nantinya, kendaraan umum yang diperbolehkan menuju wilayah pusat kota hanya angkutan kota. Sementara bus dan kendaraan umum lainnya akan berhenti di Terminal Awipari.
"Pasar ini akan berkembang. Kalau hari ini sepi, tunggu tanggal mainnya. Ini juga akan membangkitkan perekonomian masyarakat," ujar dia.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (KUMKM Indag) Kota Tasikmalaya, Apep Yosa Firmansya, mengatakan, terdapat 78 kios dan 128 los di Pasar Cibeureum. Selain itu, pasar tersebut juga dilengkapi dengan empat kamar mandi, satu ruang lakstasi, satu cool storage, satu tempat pembuangan sampah sementara, ruang pengelola, ruang metrologi, dan fasilitas antisipasi kebakaran.
"Kami telah melaksanakan pendistribusian kios dan los untuk para pedagang dengan berbagai komoditas kebutuhan pokok sehari-hari," kata dia.
Berdasarkan data per 13 Agustus, keterisian kios sudah mencapai 43 unit dari 78 unit yang tersedia. Sementara ketirisian los telah mencapai 79 unit dari 128 unit yang tersedia.