REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono melaksanakan shipnaming dan launching Kapal Bantu Rumah Sakit (BRS), KRI Dokter Radjiman Wedyodiningrat di PT PAL, Surabaya, Jawa Timur, Senin (15/8/2022). Kapal dengan nomor lambung 992 ini merupakan Kapal BRS ketiga di jajaran TNI AL.
Sebelumnya, TNI AL sudah memiliki dua kapal dengan jenis sama, yakni KRI dr Soeharso-990 dan KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991. "Tiga Kapal Bantu Rumah Sakit ini diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tiga Armada yang ada saat ini, yaitu Koarmada I, II dan III," kata Yudo dalam keterangan Dispenal, Senin (15/8/2022).
Adapun KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 memiliki kemampuan rumah sakit yang setara dengan Rumah Sakit Tipe 'C'. Fasilitas medical equipment yang dimiliki, antara lain ruang radiologi, ruang operasi/bedah, dan ruang post operasi berkapasitas tiga orang.
Kemudian, ada ruang isolasi berkapasitas dua pria dan dua wanita, ruang perawatan untuk pria dan wanita yang masing-masing mampu menampung 46 orang. Lalu, terdapat ruang bayi, ruang bersalin, ruang periksa, UGD berkapasitas 12 orang, ICU untuk dua pria dan dua wanita, HCU bagi tiga orang, laboratorium, serta ruang mayat dengan daya tampung empat jenazah.
Sementara itu, untuk fasilitas yang dimiliki KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 lainnya, yaitu X – Ray Stationary 500 Ma, CT – Scan, C – Arm, Panoramic, Chepalometric Dental X-Ray, Digital Radiography System, USG 4 Dimensi, Refrigrator Bank Darah, Central Gas Medic & Generator untuk memproduksi gas oksigen.
Spesifikasi KRI dr Radjiman Wedyodiningrat-992 antara lain, memiliki panjang total sekitar 124 meter, berat kurang lebih 7.300 ton dengan kecepatan ≥ 18 knot. Kapal ini juga diperkuat generator MDG sebanyak lima unit yang masing-masing berkapasitas 565 kW, satu unit EDG 425 kW.
Sementara untuk kapasitas personel, kapal tersebut mampu mengangkut sebanyak 163 anak buah kapal (ABK), pilot & crew helly 18 orang, tamu (VVIP) satu orang, 66 staf medis, pasien 158 orang, dan sukarelawan 280 orang. Kapal tersebut juga mampu bertahan selama 30 hari di laut dengan kemampuan muat material/on board tiga unit helikopter (dua di geladak heli dan satu di hangar), dua unit ambulance boat, dua unit LCVP dan satu unit RHIB.