REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Meksiko dan Kuba telah melaporkan kematian yang dites positif terkena cacar monyet. Meskipun tidak ada dari dua negara tersebut yang mengaitkan kematian itu dengan virus cacar monyet.
Kementerian Kesehatan Meksiko mengatakan pada Selasa (23/8/2022), para ahli sedang menyelidiki kematian pasien HIV-positif yang meninggal karena syok septik dan pneumonia setelah dites positif terkena cacar monyet. Meksiko telah melaporkan 386 kasus yang dikonfirmasi dan 862 kemungkinan infeksi cacar monyet.
Sedangkan pihak berwenang Kuba mengatakan, seorang pria Italia berusia 50 tahun meninggal pada 21 Agustus. Dia didiagnosis menderita cacar monyet pada sehari sebelumnya.
Menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat Kuba, dia adalah turis , yang tiba pada 15 Agustus. Saat sampai, dia sudah dalam kondisi tidak stabil sejak 18 Februari dan dengan cepat memburuk.
Kementerian Kesehatan menunjuk laporan otopsi yang melaporkan penyebab kematian sebagai sepsis terkait dengan pneumonia dan kerusakan organ.
Laporan tersebut mengikuti kematian terkait cacar monyet yang dilaporkan di Brasil dan Ekuador dalam sebulan terakhir. Kasus kematian akibat virus tersebut tetap sangat jarang dalam wabah saat ini.
Organisasi Kesehatan Pan-Amerika telah melaporkan, setidaknya 21.200 kasus cacar monyet yang dikonfirmasi di Amerika. Lebih dari 80 negara di seluruh dunia telah melaporkan kasus baru penyakit tersebut, yang endemik di beberapa bagian Afrika.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa orang dengan kekurangan kekebalan yang mendasarinya dapat berisiko mengalami gejala yang lebih serius dan kematian setelah tertular cacar monyet. Hampir 42.000 infeksi cacar monyet telah dilaporkan di seluruh dunia sejak Mei.