Jumat 26 Aug 2022 07:55 WIB

AS Tangguhkan 26 Penerbangan China

Penangguhan sebagai respons atas larangan penerbangan maskapai AS di China.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Petugas berada di dekat pesawat maskapai China Southern Airlines tujuan Guangzhou, China, di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (4/2/2020).  Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan akan menangguhkan 26 penerbangan empat maskapai China dari Amerika Serikat.
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Petugas berada di dekat pesawat maskapai China Southern Airlines tujuan Guangzhou, China, di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (4/2/2020). Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan akan menangguhkan 26 penerbangan empat maskapai China dari Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan akan menangguhkan 26 penerbangan empat maskapai China dari Amerika Serikat. Ini sebagai respons atas keputusan pemerintah China menangguhkan penerbangan maskapai AS atas kasus Covid-19.

Mulai dari 5 sampai 28 September AS akan menangguhkan 26 penerbangan Xiamen, Air China, China Southern Airlines dan China Eastern Airlines. Departemen Transportasi merujuk keputusan China membatalkan 26 penerbangan American Airlines, Delta Air Lines dan United Airlines atas kasus Covid-19 baru-baru ini.

Baca Juga

Penerbangan yang ditangguhkan: 19 penerbangan dari Los Angeles dan tujuh penerbangan China Eastern dari New York. Kedutaan Besar China di Washington belum memberikan komentar.

Departemen Transportasi AS (USDOT) mengatakan pada 7 Agustus pihak berwenang China merevisi kebijakannya, bila jumlah penumpang positif Covid-19 mencapai 4 persen dari total penumpang dalam penerbangan ke China, satu penerbangan akan ditangguhkan. Bila jumlah positif 8 persen dari total penumpang maka dua penerbangan ditangguhkan.  

USDOT mengatakan pemerintah China berulang kali mengungkapkan penolakannya ke pemerintah China. Menurut AS peraturan itu "menempatkan kesalahan dengan tidak adil pada operator" ketika penumpang di tes negatif sebelum penerbangan dari AS ke China. Tapi "positif Covid-19 saat tiba di China."

Sejak awal pandemi Beijing dan Washington sudah berselisih soal layanan penerbangan. Pada Agustus 2021 lalu USDOT membatasi empat penerbangan maskapai China menjadi hanya 40 persen kapasitas pesawat selama empat pekan. Setelah Beijing memberlakukan batasan serupa pada empat maskapai AS.

Sebelum peraturan baru diterapkan, tiga maskapai AS dan empat maskapai China mengoperasikan 20 penerbangan antar negara per minggu. Masih di bawah sebelum pandemi yang mencapai 100 penerbangan per minggu. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement