Ahad 28 Aug 2022 14:24 WIB

Dieng Culture Festival Diharapkan Jadi Agenda Wisata Internasional

Pemkab Banjarnegara harapkan Dieng Culture Festival masuk agenda wisata internasional

Ribuan orang menyaksikan Dieng Culture Festival. Pemkab Banjarnegara harapkan Dieng Culture Festival masuk agenda wisata internasional.
Foto: Kemenpar
Ribuan orang menyaksikan Dieng Culture Festival. Pemkab Banjarnegara harapkan Dieng Culture Festival masuk agenda wisata internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, mengharapkan pergelaran Dieng Culture Festival (DCF) XIII yang saat sekarang masuk dalam Kharisma Event Nasional (KEN) ke depan dapat menjadi agenda wisata bertaraf internasional.

"DCF sebagai event budaya yang kelasnya nasional dan Insya Allah tahun ini merupakan pelaksanaan yang ke-13 kalinya," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinparbud) Kabupaten Banjarnegara Agung Yusianto, Sabtu (28/8/2022).

Baca Juga

Dalam hal ini, kata dia, pergelaran DCF XIII akan dilaksanakan pada tanggal 2-4 September 2022 di Kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara.

Menurut dia, pergelaran DCF merupakan bagian dari upaya menggali tradisi terkait dengan prosesi pencukuran anak-anak berambut gimbal yang ada di Desa Dieng Kulon.

Ia mengaku bersyukur karena tradisi tersebut mampu dikemas sebagai agenda wisata tahunan berkat kolaborasi dan sinergi antara Desa Wisata Dieng Kulon dan Dinparbud Kabupaten Banjarnegara.

Bahkan saat pandemi Covid-19, kata dia, pergelaran DCF XI dan DCF XII tetap digelar meskipun secara virtual sehingga tidak ada kevakuman. "Setelah situasinya normal, kami berupaya untuk pada saatnya nanti bisa naik kelas menjadievent internasional," katanya.

Agung mengakui masih banyak hal-hal yang harus dipersiapkan jika pergelaran Dieng Culture Festival menjadi agenda wisata bertaraf internasional karena standar kebutuhan wisatawan mancanegara berbeda dengan wisatawan domestik.

Menurut dia, salah satu yang harus dipersiapkan dengan matang adalah masalah aksesibilitas khususnya akses jalan menuju Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng.

"Kami berharap, semoga ini bisa terwujud, Kementerian PUPR sangat memberikan perhatian. Dalam hal ini, Pak Menteri PUPR, Pak Basuki sudah hadir secara langsung melihat Dieng beberapa waktu lalu," katanya.

Sebelumnya, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) "Dieng Pandawa", Desa Dieng Kulon, Alif Faozi mengatakan dalam pergelaran DCF XIII, pihaknya melakukan sejumlah perubahan rangkaian acara. Salah satunya prosesi ruwatan atau pencukuran anak-anak berambut gimbal yang biasanya digelar pada hari ketiga diubah menjadi hari kedua.

Selain ruwatan anak-anak berambut gimbal, kata dia, sejumlah acara dalam rangkaian kegiatan DCF XIII pun mengalami pergeseran waktu pelaksanaannya. Bahkan, lanjut dia, banyak pula acara yang pelaksanaannya digeser ke hari pertama kegiatan DCF dengan harapan wisatawan bisa benar-benar maksimal berada di Dieng.

"Karena kami berpikir pada dampak ganda yang diharapkan dari kunjungan wisatawan seandainya mereka bisa menginap full dua malam, maka perputaran ekonomi di masyarakat bisa bangkit," kata Alif.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement