REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja keuangan PT Adaro Minerals Tbk (ADMR) diproyeksi masih akan positif ke depan. Pada semester pertama 2022, ADMR tercatat membukukan lompatan pendapatan dan laba yang signifikan.
Direktur Avere Investama sekaligus pengamat pasar modal Teguh Hidayat menilai, sebagai perusahaan batu bara, ADMR sudah sewajarnya membukukan kinerja cemerlang. Harga batu bara yang saat ini sedang tinggi menjadi pendongkrak kinerja perusahaan.
"ADMR perusahaan batu bara, wajar jika pendapatannya naik banyak karena harga batu bara sekarang sedang tinggi-tingginya," kata Teguh kepada Republika, Senin (29/8).
Menurut Teguh, kinerja ADME sejalan dengan perusahaan batu bara lain yang juga memiliki performa memuaskan. Teguh memperkirakan, kinerja perusahaan batu bara termasuk ADMR masih akan bagus ke depannya karena harga batu bara sampai sekarang masih belum turun.
Meski demikian, Teguh melihat valuasi saham ADMR saat ini sudah terlalu mahal. Kenaikan harga saham ADMR sudah sangat tinggi dibanding saham lain, sehingga akan lebih berat bagi ADMR untuk naik lebih tinggi lagi.
"Rekomendasinya jual, pindah ke saham perusahaan batu bara lain yang PER dan PBV-nya masih rendah," kata Teguh.
Pada perdagangan Senin (29/8), saham ADMR ditutup terkoreksi sebesar 0,90 persen dan parkir di level Rp 1.645 per saham. Harga saham ADMR saat ini sudah naik tajam dibanding saat IPO pada 3 Januari 2022 yang dipatok di harga Rp 100 per saham.