REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 19 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana dengan penawaran masuk mencapai Rp 47,24 triliun. Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (30/8/2022), menyatakan realisasi lelang ini mencapai target indikatif Rp 19 triliun.
Untuk seri SPN03221130, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 1 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,4189 persen. Penawaran untuk seri yang jatuh tempo 30 November 2022 ini mencapai Rp 4,95 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 2,35 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,1 persen.
Untuk seri SPN12230526, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 2,6 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,66377 persen. Penawaran untuk seri yang jatuh tempo 26 Mei 2023 ini mencapai Rp6,54 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 3,6 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,9 persen.
Untuk seri FR0095, jumlah nominal yang dimenangkan Rp 0,7 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,56141 persen. Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 Agustus 2028 ini mencapai Rp 5,44 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,5 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 6,82 persen.
Untuk seri FR0096, jumlah nominal yang dimenangkan Rp 5,65 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,17985 persen. Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 Februari 2033 ini mencapai Rp17,85 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 7,15 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,31 persen.
Untuk seri FR0093, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,18617 persen. Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 Juli 2037 ini mencapai Rp1,19 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 7,1 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,35 persen.
Untuk seri FR0097, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp7,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,13991 persen. Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 Juni 2043 ini mencapai Rp9,32 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 7,12 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,32 persen.
Untuk seri FR0089, jumlah nominal yang dimenangkan Rp 1,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,25901 persen. Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 Agustus 2051 ini mencapai Rp 1,92 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 7,23 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,4 persen.