REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah kenaikan harga telur ayam ras yang dirasakan oleh peternak layer, situasi yang berbeda harus dialami para peternak broiler. Pasalnya, harga ayam ras kembali mengalami kejatuhan hingga jauh dibawah biaya produksi.
Sekretaris Jenderal, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), Mukhlis menuturkan, harga livebird atau ayam hidup dengan bobot 1,8 kg ke atas anjlok hingga Rp 15 ribu per dari sebelumnya Rp 21 ribu per kg.
Adapun rata-rata biaya produksi ayam hidup hingga siap panen saat ini sudah berkisar Rp 20.500 per kg. "Kami merasa sedih, ketika harga telur melambung tinggi, tapi ayam jatuh, nyungsep, terpuruk," kata Mukhlis kepada Republika.co.id, Rabu (31/8/2022).
Mukhlis menuturkan, harga ayam saat ini termasuk yang paling rendah karena peternak broiler harus menelan kerugian hingga Rp 5 ribu per kg. Menurut Mukhlis, penurunan harga sudah mulai terjadi sejak 22 Agustus lalu imbas permintaan yang turun.