Kamis 01 Sep 2022 06:15 WIB

Kecelakaan Truk Maut di Bekasi, Ini Penjelasan KNKT Soal Rem Blong

KNKT menduga pengemudi menggunakan gigi tinggi di jalanan menurun.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Agus raharjo
Polisi menutupi jenazah korban kecelakaan truk menggunakan kain di RSUD Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/8/2022).  Sebanyak tujuh jenazah korban kecelakaan truk yang menabrak tiang BTS hingga roboh dibawa ke RSUD Bekasi untuk diidentifikasi sebelum diserahkan kepada keluarga. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Polisi menutupi jenazah korban kecelakaan truk menggunakan kain di RSUD Bekasi, Jawa Barat, Rabu (31/8/2022). Sebanyak tujuh jenazah korban kecelakaan truk yang menabrak tiang BTS hingga roboh dibawa ke RSUD Bekasi untuk diidentifikasi sebelum diserahkan kepada keluarga. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kepala Sub Komite Investigasi Lalu Lintas Angkutan Jalan KNKT, Ahmad Wildan mengaku pihaknya baru akan melakukan penelusuran terkait kecelakaan maut di Bekasi pada Kamis (1/9/2022). Namun, Wildan menjelaskan, kemungkinan penyebab rem blong pada truk trailer sehingga menabrak tiang BTS di Jalan Sultan Agung, Kranji, Bekasi tersebut.

Ia menuturkan, umumnya terjadi rem blong pada truk karena pengemudi menggunakan gigi tinggi di jalan menurun. Pada saat di jalan menurun maka yang memutar roda adalah gaya gravitasi bumi.

Baca Juga

Jika pengemudi menggunakan gigi tinggi maka akan dipaksa melakukan pengereman panjang dan berkali-kali. Wildan menilai hal ini bisa berakibat kampasnya mengalami overheat atau angin remnya tekor.

"Dan jika salah satunya terjadi, disebut rem blong. Jadi, rem blong pada bus dan truk selalu terjadi di jalan menurun, selalu pengemudinya pakai gigi tinggi," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (31/8/2022).

Ia menambahkan ini bukan masalah kendaraannya yang tidak layak jalan melainkan pengemudi. "Ya pengemudi tidak menerapkan prosedur mengemudi dengan baik dan benar di jalan menurun," kata dia.

Sebelumnya diketahui, peristiwa kecelakaan maut yang melibatkan truk trailer terjadi di Jalan Sultan Agung, tepatnya depan SD Kota Bekasi 3, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi, Rabu (31/8/2022) siang. Insiden itu mengakibatkan 11 korban meninggal dunia, yang tujuh di antaranya siswa SD yang sedang menunggu jemputan pulang.

Informasi yang dihimpun dari lokasi kejadian menyebutkan truk trailer yang diduga mengalami rem blong itu menabrak sebuah tiang menara telekomunikasi dan sejumlah kendaraan yang sedang parkir di tepi jalan. Satu unit mobil boks turut tertimpa tiang telekomunikasi yang roboh usai ditabrak truk trailer tersebut.

"Kejadian sekira jam 10-an, saya juga kebetulan habis jemput anak saya pulang sekolah, tidak lama ada kejadian ini," kata Ketua RW 01 Asmawi ditemui di lokasi kejadian.

Menurut Asmawi, peristiwa kecelakaan truk trailer itu bertepatan dengan selesai waktu belajar mengajar siswa SDN Kota Bekasi II dan III. Truk trailer bermuatan besi melaju dari arah Bekasi menuju Cakung dan ketika tepat di depan sekolah SD Kota Bekasi 3, Kecamatan Bekasi Barat, kendaraan besar itu kehilangan kendali.

Truk tersebut oleng ke arah kiri jalan, menabrak sejumlah kendaraan dan tiang telekomunikasi hingga mengakibatkan sejumlah korban berjatuhan. "Sementara yang saya ikut tolongin ada tiga orang meninggal, tapi kalau korban lukanya belum tahu karena banyak," sebut Asmawi.

Baca juga : Kecelakaan Maut Bekasi Diduga karena Sopir Mengantuk

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement