Jumat 02 Sep 2022 19:51 WIB

Pengamat Apresiasi Terobosan KIB Sampaikan Visi Misi Lebih Dulu

Dalam visi misinya, Koalisi Indonesia Bersatu menekankan politik persatuan.

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah), Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (kiri), dan Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa (kanan) bertumpu tangan bersama usai melakukan Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022).
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah), Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (kiri), dan Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa (kanan) bertumpu tangan bersama usai melakukan Pendaftaran Partai Politik Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif’an mendukung munculnya visi misi atau program kerja dari partai politik yang sudah menyatakan diri berkoalisi, termasuk Koalisi Indonesia Baru (KIB). Dia pun apresiasi terobosan KIB, karena cukup mewarnai dinamika politik di negeri ini.

"Dari awal saya mendukung munculnya visi-misi atau program dari partai-partai yang koalisi. Jadi makin banyak muncul visi misi dari partai yang melakukan koalisi ini positif," kata Ali di Jakarta, Jumat (2/9/2022).

Menurut dia, munculnya politik gagasan dari KIB tentu akan meredam adanya pihak yang ingin memainkan politik identitas di Pemilu 2024. "Karena kalau semakin banyak politik gagasan muncul nanti yang mau memainkan politik identitas akan tenggelam. Jadi ini bisa dimaknai secara positif," ucap Ali.

Sebelumnya, tiga ketua umum parpol yang tergabung dalam KIB, yaitu Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, dan Ketua Umum DPP PPP Suharso Monoarfa, menyampaikan visi misinya di Kota Surabaya, Jawa Timur pada pertengahan Agustus 2022. Dalam visi misi itu, KIB menekankan politik persatuan untuk menghindari politik identitas yang terjadi di Indonesia belakangan.

KIB juga meluncurkan Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN). Program tersebut dipersiapkan untuk menghadapi bonus demografi 2025-2035. Selain itu, KIB juga mendorong ketahanan pangan, energi, kekuatan fiskal, kemudian usaha kecil menengah, memaksimalkan kesetaraan gender dan pengembangan pemuda.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement