REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH – Ketua Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Gus Sulaiman resmi melantik kepengurusan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) HIPSI Aceh masa khidmat 2022-2026 di Hermes Palace hotel, Rabu (31/8/2022) malam.
Gus Sulaiman dalam sambutannya menyebutkan pelantikan pengurus HIPSI Aceh di luar ekspektasi dirinya. Ketum HIPSI melihat DPW HIPSI Aceh sudah bekerja profesional dengan keterlibatan pihak bank, hotel, eksekutif dan legislatif serta para pelaku UMKM yang hadir mendukung HIPSI Aceh.
“Saya apresiasi pengurus HIPSI Aceh. Acara kajian santripreneur seperti ini harus lebih sering kita laksanakan. Para pengurus saya harapkan dapat masuk untuk membangkitkan UMKM Pesantren di Aceh,” kata Gus Sulaiman dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Ketum HIPSI mengharapkan para pelaku usaha di kalangan santri untuk lebih sering bertemu dan saling kenal supaya dapat secara intens mendiskusikan pengembangan bisnis agar dapat berjalan lebih baik ke depannya.
"Bisnis harus diawali dengan saling kenal, ini penting. Semoga para pengurus HIPSI mampu menciptakan peluang kerja baru dan meningkatkan usahanya yang telah dijalani selama ini," ujarnya.
Sementara itu Ketua HIPSI Aceh, Muhammad Balia mengatakan, kehadiran HIPSI di Aceh bukan hanya untuk sekedar menguatkan roda perekonomian di Aceh. HIPSI hadir untuk memompa semangat santri agar terus berusaha membangun Aceh lebih maju.
Pasca pelantikan, HIPSI Aceh akan segera menyusun sejumlah program kerja di antaranya melahirkan HIPSI Koperasi, HIPSI ngaji bareng santri dengan tema wirausaha dan melahirkan HIPSI go to Dayah se- Aceh.
Balia yang merupakan CEO MBA Corporation ini akan memanfaatkan media sosial untuk mem-branding HIPSI Aceh. Seluruh santri yang memiliki usaha di Aceh dapat bergabung dengan HIPSI Aceh.
“Merek atau logo usaha akan kita branding dalam website hipsiaceh.com. Jadi semua masyarakat akan lebih familiar dengan usaha para pengurus HIPSI Aceh,” ujar Balia.
Teknologi informasi akan menjadi jalan HIPSI mengembangkan potensi usaha para santri. Menurutnya, dengan adanya komitmen bersama mulai tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten/kota, maka kebangkitan UMKM santri di Aceh bukan sebuah hal mustahil.
"Kami menaruh harapan besar kepada para santri, khususnya di 23 kabupaten/kota se-Aceh dalam bidang wirausaha. Selain di bidang bisnis, para santri juga dapat berperan dalam pengembangan koperasi di pondok pesantren," jelas Muhammad Balia.
Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki yang diwakili oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Aceh, Azhari SAg MSi menuturkan, hubungan emosional yang kuat dengan kalangan Dayah diyakini akan membuat ekonomi Aceh semakin baik dan kuat.
Pada era modern seperti saat ini, pemanfaatan teknologi merupakan sebuah keniscayaan bagi dunia usaha. “Dengan adanya teknologi, otomatis akan semakin memperluas jangkauan pasar para pelaku usaha utamanya di Provinsi Aceh,” ujarnya.
Pemerintah Aceh mendukung penuh kehadiran HIPSI di Aceh. Pj Gubernur kata Azhari, akan memperkuat kemitraan dengan seluruh organisasi dunia usaha untuk penguatan ekonomi Aceh.
"Insya Allah Pemerintah selalu mendukung untuk memperkuat kemitraan bagi pertumbuhan ekonomi," katanya.