REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan jebolnya tanggul di Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan. Kondisi tersebut mengakibatkan limpasan air merendam hingga enam desa di kabupaten tersebut pada Senin (5/9/2022), pukul 04.00 WITA.
Enam desa tersebut antara lain Desa To’lemo, Pompengan Tengah, Pompengan Pantai, Pompengan, Bululondong, dan Salupao di Kecamatan Lamasi Timur serta Desa Kendekan dan Pollo Padang di Kecamatan Walenrang Timur. Banjir dengan tinggi muka air mencapai 70 sentimeter merendam 128 hektar lahan perkebunan, 150 hektar lahan pertanian dan 90 rumah warga.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu melaporkan sebanyak 20 unit rumah warga mengalami rusak berat. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Selasa (6/9/2022).
Berdasarkan kajian InaRisk, Kabupaten Luwu memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 20 kecamatan. Badan Meteorologi Klimarologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca tiga harian per Selasa (6/9/2022) sampai Kamis (8/9/2022) untuk wilayah Sulawesi Selatan didominasi cuaca berawan dan hujan ringan.
Meskipun demikian, BNPB tetap mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
Jika hujan sudah mengguyur wilayah lebih dari 1 jam dan terjadi peningkatan tinggi muka air, masyarakat dapat melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman, khususnya bagi warga yang tinggal di area tanah labil dan berpotensi longsor.