Rabu 07 Sep 2022 16:30 WIB

Kulit Kering Bisa Jadi Tanda Antioksidan dan Radikal di Tubuh tak Seimbang

Anda membutuhkan antioksidan untuk menangkal radikal bebas.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Bahaya radikal bebas bagi kesehatan kulit. (ilustrasi)
Foto: Sciencealert
Bahaya radikal bebas bagi kesehatan kulit. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kulit kering, hiperpigmentasi, dan kerutan halus pada kulit dapat menjadi gejala kondisi tak seimbangnya antioksidan dan radikal bebas di dalam tubuh. Antioksidan merupakan senyawa yang memperlambat, mencegah, dan menangkal radikal bebas. Sementara itu, radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil dan reaktif.

Medical Executive PT Kalbe Farma Tbk, dr Della Sulamita, mengatakan apabila jumlah radikal bebas banyak di dalam tubuh, maka molekul ini akan merusak sel-sel dalam tubuh sehingga menimbulkan banyak peradangan. "Ketika mengalami kondisi imbalance, tanda yang muncul pada setiap orang tidak spesifik. Gejala yang mudah muncul bisa saja dari kulit," kata dia dalam keterangan tertulisnya, melalui siaran persnya, Rabu (7/9/2022). 

Baca Juga

Kurangnya antioksidan dalam tubuh berisiko menyebabkan free radical-antioxidant imbalance yang dapat menimbulkan stres oksidatif atau keadaan ketidakseimbangan antara tingginya radikal bebas dan rendahnya antioksidan. Sementara itu, tingginya jumlah kandungan radikal bebas dalam tubuh disebabkan oleh hasil metabolisme, proses bernapas yang sulit dicegah, polusi, kandungan kimia, hingga alkohol.

Kondisi tak seimbang antara antioksidan dan radikal bebas dapat menyebabkan sakit dengan gejala selain pada kulit, juga berupa tubuh mudah kelelahan. Menurut Della, kondisi ini dapat dicegah dengan mengatur produksi antioksidan dari dalam tubuh, seperti gluthation peroksidase atau mengonsumsi suplemen antioksidan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement