Kamis 08 Sep 2022 12:12 WIB

Pemkot Surabaya Siapkan Pasar Murah untuk Kendalikan Imbas BBM

Operasi pasar setiap hari di Surabaya sudah dilakukannya sejak Jumat (26/8)

Red: Nur Aini
Warga membeli bahan pokok saat digelarnya pasar murah di Jalan Petukangan, Surabaya, Jawa Timur, selasa (15/3/2022). Pasar murah yang digelar Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya itu menjual bahan pokok lebih murah dari harga pasar dengan mewajibkan pembeli menunjukkan kupon khusus sebelum membeli.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Warga membeli bahan pokok saat digelarnya pasar murah di Jalan Petukangan, Surabaya, Jawa Timur, selasa (15/3/2022). Pasar murah yang digelar Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya itu menjual bahan pokok lebih murah dari harga pasar dengan mewajibkan pembeli menunjukkan kupon khusus sebelum membeli.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan pasar murah guna mengendalikan inflasi dan mencegah kenaikan harga barang kebutuhan pokok akibat dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (8/9/2022), mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat dan koordinasi bersama jajarannya terkait dampak dari kenaikan harga BBM.

Baca Juga

"Koordinasi itu untuk merumuskan skema yang akan dilakukan dalam upaya pengendalian inflasi di Surabaya," kata dia.

Terkait kenaikan BBM, kata dia, pihaknya sudah menggelar rapat terkait apa saja barang yang berpengaruh. Selain itu, dia pun telah meminta Dinas UMKM dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya untuk melakukan pengecekan harga bahan kebutuhan pokok. Dia berharap di Kota Surabaya tidak sampai terjadi inflasi yang tinggi.

"Kepala Dinkopdag sudah saya minta terus menjaga inflasi di Surabaya. Apa saja dampaknya yang naik, langsung kami lakukan pasar murah," kata dia.

Kepala Dinas UMKM dan Perdagangan Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos sebelumnya mengatakan operasi pasar setiap hari itu sudah dilakukannya sejak Jumat (26/8) hingga saat ini.

"Ini untuk menekan dan menstabilkan harga telur di pasaran, makanya dalam setiap operasi pasar ini mereka lebih menitikberatkan pada komoditi telur," kata Yos.

Pihaknya sudah keliling kecamatan untuk menstabilkan harga telur. Bahkan, kata dia, dalam sehari, menggelar operasi pasar di dua lokasi kecamatan yang berbeda.

"Hingga hari ini, kami sudah menggelar operasi pasar di 10 kecamatan," kata dia.

Dari operasi pasar itu, kata dia, pihaknya sudah menjual gula pasir kemasan 1 kilogram sebanyak 477 kilogram, beras kemasan 5 kilogram sebanyak 253 kilogram, minyak goreng sebanyak 535 liter, daging ayam broiler sebanyak 50 kilogram, dan telur ayam negeri sebanyak 618 kilogram.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement