안녕하세여, 여러분들 (Annyeonghaseyo, yeorobundeul)...
Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk-yeol menyatakan belasungkawa atas meninggalnya Ratu Inggris, Elizabeth II, Jumat (9/9/2022). Yoon mengatakan, hati dan perbuatan Ratu yang baik akan tetap dalam ingatan siapapun.
"Belasungkawa terdalam kepada rakyat Inggris atas meninggalnya Yang Mulia Ratu Elizabeth II. Dia memiliki keyakinan yang kuat pada kebebasan manusia dan meninggalkan warisan besar martabat," kata Yoon seperti dikutip laman Yonhap, Jumat.
Yoon juga menyatakan pesan lain dalam bahasa Korea di Facebook yang memuji kepemimpinan Ratu yang menembus abad ke-20 yang penuh gejolak dan ketidakpastian abad ke-21. Ia menambahkan masa ini adalah kehormatan untuk berbagi era yang sama dengan Ratu.
"Ketika masa kelam Perang Dunia berakhir dan pintu ke era baru terbuka, Ratu Elizabeth memberikan penghiburan dan kenyamanan kepada orang-orang di seluruh dunia sebagai pembela kebebasan," kata Yoon.
Lingkaran politik Korsel juga bergabung dengan Yoon dalam memberikan penghormatan terakhir kepada pemimpin Inggris. Ketua Majelis Nasional Kim Jin-pyo mengirim surat belasungkawa kepada rekan-rekan parlemen Inggrisnya. Ia menyoroti kunjungan Ratu ke Desa Hahoe di kota Andong, tenggara Korea Selatan, pada tahun 1999.
Ratu Inggris mengunjungi Korsel atas undangan Presiden Kim Dae-jung saat itu dalam merayakan ulang tahunnya yang ke-73 dengan penduduk desa yang menyiapkan pesta dengan makanan tradisional Korea. Wali kota Andong, Kwon Gi-chang, menyatakan belasungkawa atas kematiannya, mengatakan bahwa orang-orang Andong akan selamanya mengingat kenangan mereka tentang dia. Pejabat kota berencana untuk mengatur tempat di mana penduduk dan wisatawan dapat memberikan penghormatan.
Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada usia 96 tahun setelah memerintah selama 70 tahun. Dia adalah ratu terlama di Inggris.