Sabtu 10 Sep 2022 15:15 WIB

Gubernur New York Nyatakan Darurat Bencana karena Polio

Otoritas kesehatan New York mulai memeriksa tanda-tanda virus polio dalam air limbah.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Sebuah tanda lalu lintas yang menunjukan jalan buntu di depan deretan gedung kota New York terlihat dari Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Gubernur New York menyatakan darurat bencana setelah virus polio ditemukan dalam sampel air limbah di wilayah Kota New York. Ilustrasi.
Foto: EPA
Sebuah tanda lalu lintas yang menunjukan jalan buntu di depan deretan gedung kota New York terlihat dari Brooklyn, New York, Amerika Serikat. Gubernur New York menyatakan darurat bencana setelah virus polio ditemukan dalam sampel air limbah di wilayah Kota New York. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Gubernur Negara Bagian New York, Kathy Hochul, Jumat (9/9/2022) menyatakan darurat bencana setelah virus polio ditemukan dalam sampel air limbah di wilayah Kota New York. Otoritas kesehatan New York mulai memeriksa tanda-tanda virus dalam air limbah setelah AS melaporkan kasus polio pertama yang dikonfirmasi pada Juli di Rockland County, sekitar 48 kilometer di utara Manhattan.

Departemen Kesehatan New York mengatakan, deteksi virus polio terbaru ditemukan dalam sampel air limbah dari Nassau County di Long Island. Virus ini juga telah terdeteksi dalam sampel yang diambil setiap bulan sejak April di Orange County, Rockland dan Sullivan, serta di sekitar New York City. Deklarasi bencana darurat ini akan berlangsung hingga 9 Oktober.

Baca Juga

“Sebuah bencana telah terjadi di Negara Bagian New York, di mana pemerintah daerah yang terkena dampak tidak dapat merespons secara memadai,” kata Hochul dilansir Aljazirah, Sabtu (10/9/2022).

Dengan status bencana darurat, maka petugas medis darurat, bidan, dan apoteker dapat memberikan vaksin polio. Status ini juga memberikan kewenangan kepada dokter mengeluarkan perintah tetap vaksin. Data imunisasi akan digunakan untuk memfokuskan upaya vaksinasi di tempat yang paling membutuhkan.

“Pada polio, kami tidak bisa melempar dadu. Jika Anda atau anak Anda tidak divaksinasi atau tidak up-to-date dengan vaksinasi, risiko penyakit lumpuh adalah nyata. Saya mendesak warga New York untuk tidak mengambil risiko sama sekali," kata Komisaris Kesehatan negara bagian New York Mary T Bassett dalam sebuah pernyataan.  

Pejabat New York mengatakan, pada Juli kasus polio dikonfirmasi pada seorang pria muda yang tidak divaksinasi di Rockland Country. Departemen Kesehatan pada Jumat (9/9/2022) menyebut, sampel yang dikumpulkan pada Agustus dari Nassau County telah dikaitkan secara genetik dengan kasus yang dikonfirmasi pada Juli. 

"Ini bukti lebih lanjut dari perluasan penyebaran komunitas," kata pernyataan Departemen Kesehatan.

Polio pernah menjadi salah satu penyakit paling ditakuti di AS. Wabah tahunan ini menyebabkan ribuan kasus kelumpuhan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus polio menyebar di antara manusia dan sangat menular terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun.

Gejala virus polio antara lain sakit tenggorokan, demam, kelelahan, dan mual. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan kebanyakan orang yang terinfeksi polio tidak memiliki gejala. Akan tetapi mereka masih dapat menularkan virus selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu.

Di New York, tingkat vaksinasi polio di seluruh negara bagian adalah 79 persen. Namun wilayah Rockland, Orange, dan Sullivan memiliki tingkat vaksinasi polio yang lebih rendah. Para pejabat mengatakan ada kemungkinan ratusan orang di negara bagian itu terkena polio dan tidak menyadarinya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement