Senin 12 Sep 2022 12:01 WIB

Unjuk Rasa di Beberapa Titik, Polda Metro Siagakan 6.142 Personel

Salah satu tuntutan dalam unjuk rasa tersebut adalah menolak kenaikan harga BBM.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menyiagakan sedikitnya 6.142 personel gabungan TNI-Polri dan pemerintah daerah untuk pengamanan aksi unjuk rasa di beberapa titik Jakarta, Senin (12/9/2022). Personel gabungan tersebut disebar di lokasi unjuk rasa antara lain Bundaran Patung Arjuna Wiwaha (Patung Kuda) dan Gedung DPR/MPR RI.

"Pengamanan disiagakan 6.142 personel," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat dikonfirmasi, di Jakarta.

Baca Juga

Terkait aksi unjuk rasa tersebut, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menyiapkan pengalihan arus lalu lintas dalam rangka pengamanan aksi unjuk rasa. "Diimbau kepada masyarakat untuk menghindari sekitaran Bundaran Patung Kuda Monas, ruas jalan Abdul Muis dan Medan Merdeka, Harmoni , Gedung DPR / MPR, dikarenakan adanya kegiatan penyampaian pendapat oleh elemen masyarakat," demikian dilansir dari akun Twitter Ditlantas Polda Metro Jaya @TMCPoldaMetro.

Skema pengalihan arus lalu oleh pihak kepolisian di sekitar istana kepresidenan sebagai berikut:

1. Arus lalu lintas dari arah Bundaran HI menuju Jalan Merdeka Barat dialihkan ke Jalan Budi Kemuliaan atau Jalan Merdeka Selatan.

2. Arus lalu lintas dari arah Tugu Tani menuju Jalan Merdeka Utara dialihkan ke Jalan Perwira (situasional).

3. Arus lalu lintas dari arah Jalan Hayam Wuruk menuju Jalan Majapahit/Jalan Merdeka Utara dialihkan ke Jalan Juanda atau ke Jalan Suryopranoto

4. Arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis menuju Jalan Gajah Mada dialihkan ke Jalan Tanah Abang Satu.

Sedangkan rekayasa lalu lintas di depan Gedung DPR/MPR RI akan dilakukan situasional, menyesuaikan kondisi aksi unjuk rasa. Menurut informasi yang dihimpun, Senin ini beberapa elemen masyarakat akan menggelar aksi unjuk rasa dan penyampaian pendapat di sekitar Istana Negara.

Salah satu tuntutan dalam unjuk rasa tersebut adalah menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Sebelumnya, pemerintah menaikkan harga Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu per liter, solar subsidi dari Rp 5.150 per liter jadi Rp6.800 per liter, Pertamax nonsubsidi naik dari Rp 12.500 jadi Rp 14.500 per liter sejak Sabtu, 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement