Rabu 14 Sep 2022 07:32 WIB

Pengembangan Mobile Banking BTPN Syariah Targetkan Menengah ke Atas

Fitur mobile banking BTPN Syariah akan mengedepankan kenyamanan pengguna

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
PT Bank BTPN Syariah Tbk mengoptimalkan mobile banking dan internet banking sebagai salah satu strategi pendanaan. (ilustrasi)
Foto: Facebook BTPN Syariah
PT Bank BTPN Syariah Tbk mengoptimalkan mobile banking dan internet banking sebagai salah satu strategi pendanaan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BTPN Syariah Tbk mengoptimalkan mobile banking dan internet banking sebagai salah satu strategi pendanaan. Direktur BTPN Syariah, Fachmy Achmad mengatakan produk yang telah dapat lisensi OJK pada Juni 2022 ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan dana murah.

"Kami memfokuskan funding masih pada kalangan menengah ke atas dan juga korporasi, kami akan tawarkan produk-produk kami dengan cara berbeda sesuai tren saat ini," katanya dalam Public Expose, Selasa (13/9/2022).

Ia mengatakan, mobile banking ini memang belum diperkenalkan secara masif ke segmen ritel yang lebih luas. Literasinya dilakukan secara bertahap dan perlahan sambil mempertimbangkan kondisi market.

Namun demikian, fitur-fitur di dalamnya akan mengedepankan kenyamanan pengguna dan tidak kalah dengan bank-bank digital yang ada saat ini. Pengalaman pengguna akan terus ditingkatkan dengan menyesuaikan kebutuhan target marketnya.

"Kita memang ingin lakukan perlahan tidak masif dengan strategi marketing yang gencar, fokus pada kualitasnya," katanya.

Menyasar CASA yang lebih besar, target Dana Pihak Ketiga (DPK) pun tergolong konservatif pada low double digit. Target pertumbuhan ini akan disesuaikan dengan pertumbuhan pembiayaan yang sama.

Per semester I 2022, BTPN Syariah mencatatkan DPK sebesar Rp 11,8 triliun dengan pembiayaan sebesar Rp 11,1 triliun. Rasio pembiayaan bermasalah atau NPF nett tercatat sebesar 0,2 persen. Sementara Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) masih kuat di posisi 48,4 persen.

Total aset tumbuh 16 persen menjadi Rp 20,1 triliun dengan Laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 856 miliar. Business Development Head BTPN Syariah, Ade Fauzan, menambahkan mobile banking dan internet banking menjadi salah satu strategi pengembangan digital perseroan.

"Ini menjadi cara membangun pondasi digital berbasis syariah yang tepat," katanya.

BTPN Syariah telah meluncurkan aplikasi Terra yang menjadi alat operasional bagi bankir pemberdaya atau community officer di lapangan. Fiturnya terus ditingkatkan untuk memudahkan dalam pelayanan nasabah perempuan pra sejahtera.

Selain itu, ada juga aplikasi Warung Tepat untuk membantu agen dan mitra mengakses kebutuhan sehari-hari. Juga ada Tepat Daya Platform yang terintegrasi dengan program pembelajaran dan pemberdayaan agar meningkatkan kapasitas pengetahuan nasabah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement