REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyalurkan bantuan logistik senilai Rp 100 juta untuk masyarakat terdampak gempa di Kepulauan Mentawai. Gempa bumi kembali mengguncang Kabupaten Kepulauan Mentawai pada Ahad (11/9) dengan magnitudo 6,1. Sebelumnya daerah tersebut juga diguncang gempa 6,4 pada 19 Agustus 2022.
"Tambahan dari BNPB Rp100 juta untuk gempa 11 September 2022, yang sebelumnya Rp 205 juta untuk gempa 29 Agustus 2022," kata Kalaksa BPBD Sumbar, Jumaidi, Selasa (13/9/2022).
Jumaidi menjelaskan, bantuan yang dibawa berupa logistik, terpal tenda, kebutuhan pangan, kebutuhan kesehatan, dan lainnya. Pengiriman logistik dan peralatan itu melalui Sipora/Tuapejat agar bisa dikoordinir BPBD Mentawai.
Setelah itu, pihaknya menunggu perkembangan dan informasi dari Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk menentukan titik himpun bantuan yang memungkinkan lebih aman bencana.
"Kita minta BPBD Mentawai mendistribusikan ke titik banyak pengungsi dan sarana yang rusak, mengingat biaya operasional ke lokasi titik bencana sangat besar," ujar Jumaidi.
Saat ini masyarakat Mentawai yang terdampak meninggalkan tenda pengungsian pada siang hari untuk kerja, dan akan kembali berkumpul ke tenda pada malam hari.
Sebelumnya, informasi yang diterima dari Pusdalops Penanggulangan Bencana BPBD Sumbar, dampak gempa berulang itu merusak sejumlah fasilitas umum (fasum) daerah tersebut.
Rinciannya, rusak ringan 1 Puskesmas Betaet, 1 SDN Sagulubbeg, 1 SMPN Siberut Daya, 1 unit Labor SMAN Siberut Daya, 1 unit Gedung TK, 1 unit Pustu, dan 1 unit Balai Dusun Muara Utara.
Lalu, kondisi rusak sedang 1 unit Puskesmas Betaet, 8 unit rumah warga lepas sandi. Selanjutnya, kondisi rusak berat yakni 5 unit rumah warga ambruk, dan 1 unit Masjid Al Amin di Simalegi Muara, Kecamatan Siberut Barat.