REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Davis Cup Indonesia bakal kembali mengarungi kompetisi tenis beregu putra melawan Polandia pada babak pertama Grup II Dunia.
Skuad Merah Putih telah berada di negara anggota Uni Eropa itu sejak beberapa hari yang lalu untuk melakukan persiapan akhir jelang bertanding di lapangan Hala Widowiskowo Sportowa, Inowroclaw, Polandia, 16-17 September.
Timnas tenis putra Indonesia memboyong lima pemain plus satu kapten tak bermain. Yang menarik, kali ini tim tenis putra Indonesia hadir dengan komposisi campuran antara muka lama dan baru.
Sama seperti dalam laga-laga sebelumnya, Christopher Rungkat bakal kembali menjadi andalan. Kemudian ada juga M. Rifqi Fitriadi.
Selebihnya, skuad Merah Putih diisi petenis muda yang bakal untuk kali pertama tampil di Piala Davis yakni, Tegar Abdi Satrio Wibowo, Lucky Candra Kurniawan, dan Nathan Anthony Barki.
Perbedaan lain yang ada dalam skuad Merah Putih adalah posisi kapten tak bermain yang diisi Wakil Ketua Umum sekaligus Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Tenis Seluruh Indonesia (PP Pelti) Sutikno Muliadi.
Sutikno bakal memimpin tim Indonesia menggantikan posisi Febi Widhiyanto yang dalam beberapa edisi sebelumnya hadir di pinggir lapangan sebagai kapten.
Merujuk pada daftar pemain yang bakal turun melawan Polandia, Christo menjadi pemain paling berpengalaman di antara petenis yang ada.
Sejak debut membela tim Indonesia di Piala Davis edisi 2007, Christo tak pernah absen setiap tahunnya, kecuali pada 2019.
Berdasarkan statistik, dia tercatat 58 kali bertanding untuk Indonesia. Rinciannya 37 pertandingan untuk nomor tunggal (21 menang dan 12 kalah) serta 21 laga pada nomor ganda (16 menang dan 5 kalah).
Kini, petenis 32 tahun itu akan kembali menjadi tumpuan Indonesia saat bertandang ke Polandia.
Pemain lainnya yang diharapkan mampu menyumbang poin adalah Rifqi yang sebelumnya pernah merasakan atmosfer persaingan di Davis Cup.
Dalam pertandingan terakhir Indonesia di Piala Davis, Rifqi memberikan andil besar dalam mempertahankan posisi Indonesia di Grup II dalam laga playoff melawan Venezuela di Stadion Tenis Outdoor Gelora Bung Karno, Jakarta, 4-5 Maret lalu yang berakhir dengan skor 3-0.
Rifqi yang punya peringkat 1.240 nomor tunggal dan 2.141 untuk ganda menyumbang dua poin.
Pertama saat mengalahkan Francisco Lamas Villarroel di nomor tunggal dengan skor 6-3, 6-4. Kemudian dia juga berhasil menang pada sektor ganda bersama Chisto mengalahkan Luis David Martinez/Jordi Munoz Abreu dengan 6-1, 7-5.
Adapun tiga pemain Indonesia lainnya juga diharapkan mampu unjuk gigi meski hadir sebagai debutan dalam supremasi kejuaraan beregu putra bergengsi di dunia tersebut.
Polandia tim unggulan
Berdasarkan peringkat, Indonesia yang menempati urutan 61 dunia berada di bawah Polandia yang kini di posisi 50 dunia.
Polandia juga hadir di Davis Cup 2022 dengan status unggulan kesembilan di Grup II Dunia.
Pada pertandingan kali ini, Polandia tidak menurunkan pemain terbaik mereka yakni Hubert Hurkacz yang menempati peringkat 10 besar dunia ATP.
Meski begitu, Si Putih Merah tetap memiliki komposisi tim mumpuni yang dapat dikatakan di atas tim Merah Putih.
Dari sektor tunggal, Polandia memiliki Kamil Majchrzak yang menempati peringkat 101 dunia. Dia telah bermain di Davis Cup sejak 2015. Rekornya 10 menang dan delapan kali untuk nomor tunggal.
Selain itu, Polandia juga punya pemain ganda peringkat 38 dunia yakni Jan Zielnski yang di Grand Slam US Open 2022 menjejak perempat final nomor ganda putra bersama Hugo Nys (Monako).
Sisanya adalah Kacper Zuk (peringkat tunggal 286 dan ganda 395), Olaf Pieczkowski (peringkat tunggal 910 dan ganda 1061), dan Lukasz Kubot (peringkat ganda 385). Semua pemain tersebut memiliki peringkat di atas pemain Indonesia, kecuali Christo yang punya berada di ranking 219 dunia nomor ganda.
Polandia juga diuntungkan dengan status tuan rumah. Mereka pastinya terbiasa dengan lapangan indoor dengan permukaan hard - mapecoat TNS finish 3.
Prediksi
Dari aspek mana pun, suka tidak suka Polandia adalah favorit pemenang. Tahun lalu, Polandia memiliki catatan apik dengan meraih kemenangan atas El Salvador dan Hong Kong.
Hasil tersebut membuat tim ini mendapat kesempatan untuk melakoni babak playoff menuju Grup I pada 5 Maret lalu. Sayang, langkah Polandia dihentikan Portugal usai kalah 0-4.
Pada sisi lain, sejak Piala Davis tanpa sekat zona pada 2020-2021, Indonesia belum pernah mampu melewati babak pertama dan selalu harus melakoni laga playoff untuk bisa bertahan di Grup II.
Selain itu, mayoritas pemain Indonesia juga minim pengalaman. Sejauh ini, hanya Christo yang telah malang melintang berkompetisi di level internasional. Selebihnya belum.
Meski sulit, bukan tidak mungkin skuad Merah Putih dan kawan-kawan membuat kejutan dengan meraih kemenangan.
Setidaknya pertandingan kali ini juga menjadi alarm tim tenis Indonesia bahwa persaingan Davis Cup tanpa sekat zona lebih kompetitif.
Dengan kata lain, Pelti selaku induk organisasi cabang olahraga tenis harus benar-benar menyiapkan pemain yang berkelas. Antara lain, dengan sering mengirimkan petenis ke turnamen-turnamen internasional.
Semoga Indonesia bisa membuat kejutan saat berhadapan dengan Polandia. Pun bila tidak, pertandingan ini bakal memberikan pengalaman kepada pemain muda yang berstatus debutan berkompetisi di level internasional.
Laga melawan Polandia juga merupakan yang pertama bagi Indonesia berhadapan dengan tim Eropa sejak kali terakhir menjamu Swiss di babak kualifikasi Grup Dunia edisi 1994. Kala itu, Indonesia kalah 1-4 dari Swiss.
Di atas kertas, tim tuan rumah memang diunggulkan, namun Christo dan kawan-kawan, yang memiliki tekanan lebih kecil dibanding pemain tuan rumah, tetap memiliki peluang membuat kejutan di Polandia.