Jumat 16 Sep 2022 08:19 WIB

Polsek Jatinegara Usut Dugaan Kelompok Pemuda Intimidasi Polisi

Polisi sudah mengantongi identitas kelompok pemuda yang melakukan intimidasi.

Polsek Jatinegara masih mengusut kasus dugaan intimidasi sekelompok pemuda terhadap anggota polisi saat bertugas di Kelurahan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur.
Foto: pixabay
Polsek Jatinegara masih mengusut kasus dugaan intimidasi sekelompok pemuda terhadap anggota polisi saat bertugas di Kelurahan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polsek Jatinegara masih mengusut kasus dugaan intimidasi sekelompok pemuda terhadap anggota polisi saat bertugas di Kelurahan Cipinang Cempedak, Jakarta Timur. Saat ini, polisi sudah mengantongi identitas kelompok pemuda yang melakukan intimidasi tersebut.

"Kasusnya kita proses. Untuk kelompok yang melakukan masih kita identifikasi, belum kita pastikan apakah mereka mahasiswa atau bukan," kata Kapolsek Jatinegara Kompol Entong Raharja di Jakarta, Kamis (15/9/2022).

Baca Juga

Entong menambahkan bahwa anggotanya yang diintimidasi tersebut berinisial Bripka D yang bertugas di Unit Intel. Dia mengatakan, saat ini Bripka D sudah membuat laporan ke Unit Reskrim Polsek Jatinegaradan kasusnya dalam tahap penyelidikan.

"Lagi lidik, kita belum tahu motif mereka melakukan itu apa. Nanti kan harus kita klarifikasi dulu, ada prosesnya sesuai aturan yang berlaku. Nanti kita sampaikan perkembangannya," ujar Entong.

Entong menjelaskan kasus dugaan intimidasi itu berawal ketika Bripka D sedang bertugas memantau keadaan di Cipinang Cempedak karena adanya informasi lokasi tersebut jadi titik kumpul pelajar melakukan demo. Namun tiba-tiba, seorang pemuda mengambil kunci sepeda motor dinaiki Bripka D yang sedang bertugas seorang diri.

Tak hanya itu, para pemuda tersebut juga melontarkan olokan kepada Bripka D. Sedangkan pemuda lainnya merekam peristiwa tersebut yang kemudian viral di media sosial.

Entong mengatakan pihaknya juga sudah melakukan klarifikasi kepada pengurus RT/RW di lingkungan kawasan Cipinang Cempedak yang menjadi lokasi kejadian. "Ada informasi di website bahwa ada titik kumpul mengajak pelajar melakukan demo, sehingga dicek. Tapi kunci motor yang bersangkutan (Bripka D) kemudian dirampas," tutur Entong.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement