REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Tim SAR gabungan Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur melakukan pencarian terhadap seorang nenek bernama Epon (83) warga Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang dilaporkan hilang terbawa arus Sungai Cisokan, pada Rabu (21/9/2022), ketika hendak pulang ke rumahnya usai berladang.
Informasi dihimpun, korban yang sehari-hari sering pergi ke ladang sempat terlihat sedang mencuci kaki di pinggir sungai. Namun, selang beberapa saat, warga tidak lagi melihat tubuh nenek Epon, yang diduga terbawa arus yang cukup deras karena sebelumnya hujan turun juga cukup deras.
Mendapati hal tersebut, warga melaporkan ke aparat desa dan kecamatan, dilanjutkan ke Polsek Ciranjang dan BPBD Kabupaten Cianjur. Pihak keluarga yang lebih dulu datang ke lokasi sempat melakukan pencarian, namun tidak membuahkan hasil.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo mengatakan, petugas yang mendapat laporan langsung berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk melakukan pencarian dengan cara susur tengah dan pinggir sungai. Tujuannya agar tubuh korban segera ditemukan.
"Untuk pencarian koordinasi dilakukan dengan Tim SAR Bandung, Pol Air Polres Cianjur, Retana dan Relawan PMI Cianjur. Saat ini pencarian dilakukan di sejumlah titik dengan radius diperpanjang mulai dari lokasi korban dilaporkan hilang," kata Rudi di Kabupaten Cianjur, Rabu.
Rudi menjelaskan, tim dibagi menjadi tiga kelompok dengan pola susur sungai menggunakan perahu karet dan berjalan kaki untuk menyusuri pinggir sungai dengan harapan tubuh korban segera ditemukan. Pihaknya menduga nenek berusia 83 tahun itu, tergelincir saat mencuci kaki di pinggir sungai.
"Kita upayakan pencarian dapat maksimal dilakukan, meski terkendala dengan cuaca terutama menjelang petang curah hujan yang turun masih tinggi dengan intensitas lebih dari dua jam," katanya.
Relawan Palang Merah Indonesia (PMI) Cianjur, Deni Rismanda, mengatakan, untuk pencarian dibagi menjadi tiga kelompok dengan lokasi berbeda. Namun pola yang sama dilakukan dengan susur tengah dan pinggir sungai dengan radius satu sampai dua kilometer dari lokasi korban pertama kali dilaporkan hilang karena arus sungai sangat deras.
"Untuk pencarian pertama di lokasi Cisokan dengan cara menyusuri tengah sungai menggunakan perahu karet dan menyusuri pinggiran sungai di dua lokasi lain Blok Nusa 2 dan Blok Calincing. Perkiraan tubuh korban sudah terbawa jauh karena arus sungai sangat deras," kata Deni.