REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Berdasarkan Riskesdas tahun 2018 menunjukkan, bahwa 30,8 persen balita di Indonesia mengalami stunting. Artinya, ada 1 dari 3 balita yang mengalami stunting.
Menurut Dekan FK Unisba Prof Nanan Sekarwana, stunting merupakan masalah yang kompleks. Sehingga, penanganannya diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, kata dia, dalam rangka memperingati Milad Fakultas Kedokteran Unisba ke 18, Fakultas Kedokteran Unisba mengadakan serangkaian acara yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Acara ini digelar selama 2 hari yaitu tanggal 15-16 September 2022 sebagai bentuk Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang berlokasi di Bale Gempungan lantai 4, Kompleks Pemda Kabupaten Bandung Barat.
"Kegiatan PKM adalah salah satu bentuk kontribusi nyata FK Unisba yang selalu ingin meningkatkan kebermanfaatan institusinya bagi masyarakat luas," ujar Nanan, Rabu (21/9).
PKM kali ini, kata dia, mengusung tema mengatasi masalah kesehatan terutama stunting pada wilayah Kabupaten Bandung Barat. Salah satu rangkaian acara yang diadakan adalah penyuluhan dan pelatihan manajemen laktasi yang diberikan kepada ibu-ibu kader PKK di wilayah tersebut.
Pada acara ini juga disertai dengan penandatanganan MOU antara Dekan FK Unisba dan Ketua Tim PKK Kabupaten Bandung Barat Sonya Fatmala tentang pencegahan stunting.
Sementara, menurut Ketua PKM manajemen laktasi Mirasari Putri, penyuluhan dan pelatihan manajemen laktasi ini terdiri dari 3 topik penting. Yakni, teknik menyusui yang benar, pijat oksitosin, dan teknik perah ASI yang benar.
"Hal ini penting untuk meningkatkan keberhasilan proses menyusui juga keberhasilan pemberian ASI eksklusif," katanya.
Menurutnya, kader PKK sebagai garda terdepan yang nantinya akan menyebarkan dan memberikan pengetahuan atau konseling mengenai manajemen laktasi pada ibu-ibu menyusui di wilayah kerja masing-masing. Oleh karena itu kader memegang peranan yang sangat besar, agar tujuan akhir yaitu penurunan angka stunting bisa terwujud.
"Acara ini sukses digelar berkat kerja sama yang baik antara para panitia yaitu dosen, tenaga kependidikan, laboran bahkan melibatkan mahasiswa-mahasiswa FK Unisba," katanya. Kegiatan ini, kata dia, tercatat diikuti total peserta sejumlah hampir 300 peserta.