Jumat 18 Oct 2024 07:37 WIB

Pemakain Gadget pada Anak Meningkat, FK Unisba Edukasi Soal Kesehatan Mental

Deteksi dini masalah kesehatan mental tersebut sangat penting dilakukan

Fakultas Kedokteran Unisba menggelar edukasi kesehatan mental pada guru, orang tua dan siswa  Madrasah Ibtidaiyah I’anatul Khoer Kabupaten Purwakarta.
Foto: Dok Republika
Fakultas Kedokteran Unisba menggelar edukasi kesehatan mental pada guru, orang tua dan siswa  Madrasah Ibtidaiyah I’anatul Khoer Kabupaten Purwakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Saat ini, fenomena pemakaian gadget pada anak-anak cenderung meningkat. Sehingga, banyak sekolah yang khawatir terjadi efek negatif dari pemakaian gadget pada siswa di sekolahnya. Namun, disisi lain guru juga belum mengetahui cara penapisan gangguan mental pada siswa madrasah ibtidaiyah (MI). Sehingga, diperlukan pelatihan agar guru mengetahui dengan cepat bila ada siswa yang bermasalah dalam mentalnya dan segera merujuk pada ahlinya.

Untuk meningkatkan pemahaman tentang kesehatan mental di lingkungan sekolah,  Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar edukasi kesehatan mental pada guru, orang tua dan siswa  Madrasah Ibtidaiyah I’anatul Khoer Kabupaten Purwakarta. Selain itu, diberikan pelatihan penapisan gangguan mental pada guru di sekolah, belum lama ini.

Baca Juga

Menurut Ketua Pengabdi, Gemah Nuripah dr SpKJ, kegiatan ini digelar sebagai rangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) FK Unisba. Yakni, dengan memakai  metode talk show pada orang tua sehingga lebih interaktif dan dapat diterima oleh orang tua dan guru. Sedangkan pada siswa, dilakukan dengan diskusi kelompok interaktif diselingi dengan game-game yang menarik bagi siswa.

Kegiatan  diikuti oleh guru, orang tua, siswa sekolah, serta mahasiswa Fakultas Kedokteran Unisba. Pemberi materi yaitu Gemah Nuripah, dr.SpKJ, M.Kes dan Lina Budiyanti, dr.SpKJ(K-AR), keduanya merupakan Psikiater sekaligus Dosen FK Unisba. Materi yang disampaikan adalah kesehatan jiwa secara umum, pemakaian gadget dan perundungan pada anak-anak, serta pelatihan pengisian kuesioner SDQ (Kuesioner Kekuatan dan Kesulitan pada Anak) yang dapat mendeteksi masalah emosi, tingkah laku, dan hiperaktif pada anak.

Gemah mengatakan, deteksi dini masalah kesehatan mental tersebut sangat penting dilakukan, sehingga  apabila ada anak yang mempunyai kecenderungan mengalami masalah kesehatan mental, dapat segera ditangani sebelum berlanjut menjadi gangguan mental berat. Dengan penanganan yang baik dan dukungan keluarga yang kondusif, penderita gangguan mental pada anak dapat membaik, sembuh, dan dapat berfungsi kembali.

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement