REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- YouTube sedang mengerjakan program baru yang memungkinkan kreator dapat memonetisasi video berdurasi panjang menggunakan musik berlisensi. Pada acara Made on YouTube, perusahaan mengumumkan Creator Music akan membuka katalog musik populer untuk digunakan konten kreator dalam video mereka.
Kreator memiliki beberapa opsi. Misal, mereka dapat melisensikan trek secara langsung dan menyimpan semua pendapatan selain potongan 45 persen yang diambil YouTube atau berbagi pendapatan dengan pemegang lisensi. Menurut Billboard, setiap bagian adalah 27,5 persen untuk kreator video dan musisi.
Kreator YouTube umumnya harus menggunakan musik bebas royalti agar video mereka tidak di-demonetisasi. Menggunakan sebagian kecil lagu dari musisi besar tanpa izin dapat mengakibatkan video diblokir atau sebagian dibisukan. Sementara itu, program baru yang menjadi solusi ini baru tersedia dalam versi beta di Amerika Serikat (AS) dan akan diperluas ke negara lain tahun depan.
Billboard melaporkan YouTube telah mencapai kesepakatan dengan lebih dari 50 label, penerbit, dan distributor. “Beberapa ratus ribu lagu akan tersedia untuk lisensi melalui Creator Music. Jason Derulo tampak bersemangat dengan program ini,” kata YouTube, dilansir The Verge, Rabu (21/9/2022).
Creator Music adalah salah satu pengumuman terbesar yang keluar dari acara YouTube untuk menarik konten kreator ke platform. Pekan lalu, perusahaan mengatakan sedang merombak cara orang menghasilkan uang di Shorts, klon TikTok platform dengan menghilangkan dana kreator. Sebagai gantinya, perusahaan memulai program pembagian pendapatan iklan untuk bersaing dengan TikTok. Pembuat film pendek akan mendapatkan 45 persen pendapatan dengan YouTube mempertahankan 55 persen.