Kamis 22 Sep 2022 05:15 WIB

Tiga Menlu Perempuan Berkumpul Bahas Masa Depan Kawasan

Indonesia, Timor Leste dan Australia membahas masa depan kawasan

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Menlu RI Retno Marsudi memimpin pertemuan trilateral bersama Menlu Australia Penny Wong dan Menlu Timor Leste Adaljiza Magno di sela Sidang Majelis Umum PBB tahunan di New York, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (20/9/2022)
Foto: dok. Kemenlu RI
Menlu RI Retno Marsudi memimpin pertemuan trilateral bersama Menlu Australia Penny Wong dan Menlu Timor Leste Adaljiza Magno di sela Sidang Majelis Umum PBB tahunan di New York, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (20/9/2022)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Pertemuan Trilateral antara Indonesia, Timor Leste dan Australia telah terselenggara untuk membahas masa depan kawasan. Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi memimpin pertemuan tersebut bersama Menlu Australia Penny Wong dan Menlu Timor Leste Adaljiza Magno di sela Sidang Majelis Umum PBB tahunan di New York, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (20/9/2022).

Pertemuan ketiga Menlu perempuan membahas berbagai hal, seperti upaya kerja sama untuk mempercepat pemulihan ekonomi, konektivitas, ketahanan pangan dan energi hingga Myanmar. Ketiganya juga bersepakat mengenai pentingnya semua negara untuk menghormati prinsip-prinsip Piagam PBB secara konsisten.

"Prinsip penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah termasuk prinsip yang sangat penting untuk dihormati," kata Retno dalam keterangan pers Kemenlu RI, Rabu (21/9/2022).

Isu pemberdayaan perempuan turut diangkat dalam pembahasan Retno Marsudi, Penny Wong dan Adaljiza Magno. Menurut mereka pengarusutamaan isu gender dinilai penting untuk dilakukan di semua bidang kerja sama ketiga negaranya.

Di sisi lain, ketiga Menlu membahas menyoal G20, ASEAN dan kerja sama maritim. Retno menekankan perhatian Indonesia kepada kepentingan negara-negara berkembang.

"Indonesia sebagai Presiden G20, terus berupaya menjaga agar G20 tetap dapat bekerja dan menghasilkan kerja sama konkrit, tidak hanya untuk anggotanya, namun untuk masyarakat dunia," ujar Retno.

Sementara mengenai ASEAN, Australia dan Timor Leste menyampaikan dukungannya terhadap sentralitas ASEAN dan upaya ASEAN membantu Myanmar melalui 5 Points Consensus (5PC). Retno menyinggung secara singkat bahwa selama keketuaannya, Indonesia ingin ASEAN terus dapat memperkokoh sentralitasnya, sehinga tetap dapat menjadi motor bagi stabilitas dan kesejahteraan Kawasan.

Indonesia juga menyampaikan bahwa selama keketuaannya, Indonesia akan mengadakan pertemuan “Indo-Pacific Infrastructure Forum." Melalui Forum ini, Indonesia berharap dapat dilakukan kerja sama konkrit di bidang insfrastruktur di antara negara-negara Indo-Pasifk. Tahun depan tongkat estafet keketuaan ASEAN jatuh ke Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement