Kamis 22 Sep 2022 17:42 WIB

Pandemi Terkendali Tren Kunjungan Wisatawan Kian Positif

Meski pandemi terkendali, wisatawan tetap harus menerapkan protokol kesehatan.

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Pengunjung melihat aksi terbang rendah para atlet olahraga paralayang saat Kejuaraan Gantole Telomoyo Cup VI 2022 di Sraten, Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah,  Selasa (13/9/2022). Kejuaraan Gantole Telomoyo Cup VI 2022 yang diikuti 39 atlet gantole itu juga diharapkan dapat dikembangkan menjadi pariwisata olahraga dirgantara yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi warga setempat.
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Pengunjung melihat aksi terbang rendah para atlet olahraga paralayang saat Kejuaraan Gantole Telomoyo Cup VI 2022 di Sraten, Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (13/9/2022). Kejuaraan Gantole Telomoyo Cup VI 2022 yang diikuti 39 atlet gantole itu juga diharapkan dapat dikembangkan menjadi pariwisata olahraga dirgantara yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi warga setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN--Geliat industri pariwisata dan kunjungan wisatawan di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah terus menunjukkan tren positif setelah situasi pandemi Covid-19 semakin terkendali.

Setidaknya ini terpantau dari kenaikan jumlah wisatawan di berbagai daya tarik wisata (DTW) yang dikelola oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang hingga kwartal kedua tahun 2022 ini.

Baca Juga

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang, Heru Subroto mengungkapkan, secara umum kunjungan wisatawan di lima DTW yang dikelola Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang terus mengalami kenaikan.

Yakni Candi Gedong Songo di Kecamatan Bandungan, Museum Isdiman dan Monumen Palagan Ambarawa di Kecamatan Ambarawa, Bukit Cinta dan Muncul Waterpark di Kecamatan Banyubiru serta Pemandian Senjoyo di Kecamatan Tengaran.

“Peningkatan jumlah pengunjung di lima DTW ini rata- rata mencapai 70 - 80 persen dibandingkan dengan kunjungan wisatawan pada tahun 202 lalu,” katanya, di Ungaran, Kabupaten Semarang, Kamis (22/9/2022).

Peningkatan ini, lanjut Heru, tidak lepas dari konsistennya upaya pengendalian Covid-19 di Kabupaten Semarang. Karena saat ini Kabupaten Semarang PPKM Level 1 dan ketentuan pengetatan jumlah pengunjung sudah dilonggarkan menjadi 100 persen dari kapasitas, maka kunjungan wisatawan pun terus meningkat, meski belum normal atau sebelum ada pandemi.

Ia berharap, tren kunjungan yang terus positif ini akan mampu membawa Dinas Pariwisata Kabupaten Semarang memenuhi target pemasukan daerah di sektor pariwisata. Terlebih, sejak Januari hingga Agustus 2022, capaian pendapatan dari target perubahan Tahun Anggaran 2022 sudah mencapai sekitar 69 persen atau sekitar Rp 9 miliar dari target sebesar Rp 12 miliar.

Ia pun optimistis pada kwartal terakhir tahun ini, target tersebut bisa terpenuhi. “Insya Allah target tersebut akan dapat terpenuhi menjelang tutup tahun nanti,” tegasnya.

Heru juga menyampaikan, dalam membangkitkan kembali sektor pariwisata Pemkab Semarang juga terbilang cukup berhasil, baik dengan promosi melalui jejaring media sosial maupun promosi langsung.

Di luar DTW yang dikelola Pemkab Semarang, sejumlah DTW di Kabupaten Semarang yang dikelola swasta juga terus meningkat kunjungannya. “Seperti Dusun Semilir, Umbul Sidomukti, dan lainnya,” jelasnya.

Meski pandemi relatif terkendali, tambah Heru, wisatawan yang datang tetap harus menerapkan protokol kesehatan. “Termasuk mensyaratkan vaksin sampai ke-tiga atau booster,” tegasnya.

Meningkatnya kunjungan wisatawan di Bukit Cinta Rawapening, diamini oleh Prapto (34), salah seorang operator perahu wisata.

Menurutnya, pada tiap hari Sabtu dan Ahad kunjungan wisatawan cukup bagus. Termasuk Mereka yang ingin menikmati wisata keliling danau Rawapening dengan perahu wisata.

Khususnya pada hari Sabtu dan Ahad, puluhan penarik perahu wisata di Bukit Cinta Rawapening ini semua kebagian rejeki. “Semoga ke depan terus meningkat dan kunjungan wisatawan ramai lagi,” ungkapnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement