Ahad 25 Sep 2022 08:51 WIB

Israel Tembak Mati Pengemudi Palestina

Israel klaim pengemudi itu mencoba menabrak mereka.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Tentara Israel membidik selama bentrokan menyusul protes di pusat kota kota Hebron, Tepi Barat, 09 Agustus 2022. Tiga warga Palestina tewas, pada 09 Agustus, ketika tentara Israel meledakkan sebuah rumah mereka di dalam di kota tua Kota Nablus di Tepi Barat, menurut sumber medis. Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi kematian tiga warga Palestina yang dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sangat kritis.
Foto: EPA-EFE/ABED AL HASHLAMOUN
Tentara Israel membidik selama bentrokan menyusul protes di pusat kota kota Hebron, Tepi Barat, 09 Agustus 2022. Tiga warga Palestina tewas, pada 09 Agustus, ketika tentara Israel meledakkan sebuah rumah mereka di dalam di kota tua Kota Nablus di Tepi Barat, menurut sumber medis. Kementerian Kesehatan mengkonfirmasi kematian tiga warga Palestina yang dibawa ke rumah sakit dalam kondisi sangat kritis.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Tentara Israel menembak mati seorang pengemudi Palestina di Tepi Barat. Kekerasan terbaru di daerah itu memicu perdebatan dan perbedaan sudut pandang.

Pada Sabtu (24/9) militer Israel mengatakan pengemudi itu mencoba menabrak mereka. Tapi keluarga korban yakin korban kehilangan kendali atas mobilnya.

Baca Juga

Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam pembunuhan tersebut. Menurut mereka penembakan itu disengaja dan menyebutnya sebagai "eksekusi". Pernyataan kedua belah pihak belum dapat diverifikasi secara mandiri.

Peristiwa ini terjadi dekat Kota Nablus, sebelah utara Tepi Barat. Selama beberapa bulan kota itu pusat kekerasan yang terburuk di Palestina selama beberapa tahun terakhir.

Militer Israel mengatakan seorang tentara dan polisi melihat mobil melaju dengan cepat ke arah mereka yang terlihat hendak menabrak mereka. Tentara itu kemudian melepas tembakan ke arah mobil tersebut, dan pelaku "dinetralisir."

Keluarga korban mengkonfirmasi kematian itu dan mengatakan mereka yakin seorang ayah dan guru yang  berusia 36 tahun itu kehilangan kendali atas mobilnya.

Sejak Israel menggelar operasi Breakwater terhadap milisi pada 31 Maret lalu setidaknya sudah 70 warga Palestina dibunuh di Tepi Barat. Operasi itu merupakan respon atas serangkaian serangan mematikan di Israel.

Perundingan damai yang ditengahi Amerika Serikat (AS) untuk mendirikan negara Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem Timur gagal pada tahun 2014 lalu. Sementara Israel memperluas pemukiman ilegalnya di beberapa daerah.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement