REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Borneo FC menyebutkan penunjukan Andre Gaspar untuk menukangi Pesut Etam bukan rencana instan. Manajemen telah memikirkan matang, dengan mengikatnya untuk jangka waktu yang panjang.
"Kami kontrak selama kurang lebih dua musim dengan opsi penambahan," kata Presiden Borneo FC Nabil Husien, melalui laman resmi klub, Rabu (28/9/2022).
Menurut dia, keputusan untuk mengistirahatkan pelatih Milomir Seslija dan menggantinya dengan Andre Gaspar yang terkesan mendadak bukan tanpa alasan. Keputusan tersebut sudah berdasarkan pertimbangan matang dan keinginan yang terbaik untuk klub yang bermarkas di Samarinda itu.
Diketahui bersama jika saat ini Borneo FC masih dalam trek yang positif setelah masih bertengger di posisi kelima papan klasemen sementara Liga 1 2022/2023.
"Pro kontra tentu hal yang biasa. Saya sebagai pemilik klub tentu tidak asal-asalan mengambil keputusan. Semua sudah melalui berbagai pertimbangan, sehingga kami sepakat bahwa harus ada perubahan," ujarnya.
Bahkan, juru taktik berpaspor Brasil itu sudah langsung memimpin latihan pada Selasa (27/9).
Gaspar berpengalaman melatih Daegu FC, klub yang dibawanya menjuarai Korean FA Cup pada 2018 lalu dan mengantongi lisensi Pro UEFA. Pelatih berkepala plontos ini juga memiliki pengalaman di Liga Champions Asia musim 2019.
"Tentu harapannya, dia mampu secepatnya beradaptasi di sepak bola Indonesia dan bisa mengangkat tim ini di tempat yang lebih baik," kata Nabil.
Milomir Seslija diberhentikan sebagai pelatih, dan digantikan oleh Andre Luiz Alves Santos yang akrab disapa Andre Gaspar. Keputusan Borneo FC itu menjadi perbincangan publik karena terjadi saat performa tim masih stabil.
Bahkan, Milo mampu memberikan warna tersendiri bagi tim berjuluk Pesut Etam itu dengan raihan runner up turnamen pramusim Piala Presiden 2022. Begitu juga di kompetisi domestik tertinggi Indonesia musim ini yang sudah separuh jalan, Pesut Etam bisa berada di papan atas atau lima besar dari 10 pertandingan yang dilaluinya.