Jumat 30 Sep 2022 12:38 WIB

Pengelola Studi Manajemen Bisnis se-Indonesia Gelar Kongres di Bandung 

Era revolusi industri 4.0, memicu perguruan tinggi untuk mampu mendisrupsi diri. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Kongres Aliansi Program Studi Manajemen dan Bisnis Indonesia (APSMBI) digelar di Bandung.
Foto: Istimewa
Kongres Aliansi Program Studi Manajemen dan Bisnis Indonesia (APSMBI) digelar di Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Para pengelola program studi manajemen dan bisnis di perguruan tinggi negeri se-Indonesia sepakat untuk terus meningkatkan kapasitas dan kualitas pengelolaaan pendidikannya. Tuntutan era revolusi industri 4.0, memicu perguruan tinggi untuk mampu mendisrupsi diri. 

Menurut Ketua Panitia Kongres Dr Heny Hendrayati MM dari UPI, tuntutan era revolusi industri ini salah satunya menyiapkan mahasiswa sebagai pembelajar sepanjang hayat yang responsif dan adaptif terhadap perubahan zaman. 

"Hal tersebut, merupakan salah satu kesepakatan dalam Kongres Aliansi Program Studi Manajemen dan Bisnis Indonesia (APSMBI) yang digelar di Bandung, 26-28 September 2022," ujar Heny, Jumat (30/9).

Komitmen itu, kata dia, sekaligus mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang digulirkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim.

APSMBI sendiri, adalah organisasi beranggotakan 68 pengelola Program Studi Manajemen dan Bisnis di perguruan tinggi negeri se-Indonesia. 

Menurut Heny, kongres pun menyepakati anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, penetapan anggota baru, sekaligus menetapkan Dr. Ulil Hartono, M.Si dari Universitas Negeri Surabaya sebagai Ketua Dewan Pengurus Nasional dan Dr. Ahmad Nizam dari Universitas Syiah Kuala Aceh sebagai Ketua Dewan Pengawas APSMBI. 

"Pada pelaksanaan kongres, UPI ditunjuk sebagai panitia penyelenggara. Jadi kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Rektor UPI Prof Dr M Solehuddin MPd MA," katanya.

Sementara itu, Ketua APSMBI, Ulil Hartono, kampus perlu membuka kesempatan setiap mahasiswa untuk mengembangkan potensi sesuai peminatan masing-masing mahasiswa melalui pembelajaran berbasis pengalaman atau experience learning.

Ulil pun, menekankan pentingnya kolaborasi antarprodi manajemen dan bisnis agar bisa bersinergi meningkatkan kualitas pembelajaran. Sehingga dapat mencapai indeks kinerja utama perguruan tinggi yang sudah ditetapkan.

Menurutnya, Kongres APSMBI 2022 merupakan kongres yang dilaksanakan setiap dua tahun sekali untuk memilih Dewan Pengurus Nasional. Dari 68 PTN yang terdaftar sebagai anggota APSMBI, peserta kongres yang hadir terdiri dari 43 perguruan tinggi negeri dengan jumlah total peserta 120 orang. 

"Di dalamnya termasuk 8 PTN anggota luar biasa yang kemudian ditetapkan sebagai anggota penuh," katanya.

Selain kongres, kata dia, acara juga dilanjutkan dengan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk pelaku usaha industri kreatif di Kota Bandung. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement