REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan jalan khusus penambang yang mengangkut bahan tambang dari Rumpin Kabupaten Sukabumi dan Cigudeg Kabupaten Bogor mulai dibangun.
Menurut Ridwan Kamil, kedepannya angkutan tambang tidak lagi melewati Jalan Parungpanjang-Bunar karena selama ini sering menimbulkan polemik.
"Saya umumkan, dana swasta akan membangun jalan khusus penambang sudah ada persetujuan pemilik tambang dan rutenya. Tidak dana APBD, ini dana swasta," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Kamis petang (29/9/2022).
Emil mengatakan, kalau tak ada halangan, Desember ini mulai dibangun. "Kalau enggak ada halangan, Desember 2022 (mulai dibangun)," katanya.
Nantinya, menurut Emil, jalan khusus itu akan berbayar. Truk-truk yang mengangkut bahan tambang tersebut harus mengeluarkan biaya jika melintasi jalan khusus tersebut. Setelah akses khusus penambang tersebut tuntas, Emil memastikan truk-truk tersebut tidak diperkenankan lagi menggunakan akses jalan sebelumnya. Mereka, harus mengunakan jalan khusus tambang tersebut.
Sedangkan menurut Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Jabar Bambang Tirtoyuliono, jalan Parung-Bunar tersebut merupakan jalan kewenangan Pemprov Jabar yang sejak tahun 1960 digunakan para penambang dari Cigudeg dan Rumpin.
Menurutnya, dengan pertumbuhan penduduk, aktivitas pertambangan bertambah dan penduduk sekitar pun mobilitasnya dinamis sehingga memunculkan polemik seperti banyaknya kecelakaan, jalan rusak, truk terguling dan patah as.
Menyikapi fenomena tersebut, kata dia, pemerintah provinsi, kabupaten dan pihak-pihak terkait mencari solusi agar polemit tersebut tidak lagi terjadi. Di sisi lain potensi tambang di sana terus berkembang yang saat ini terdapat 58 pelaku tambang berizin yang mengekploitasi bahan tambang di wilayah-wilayah tersebut.
"Deposit di sana banyak, dan akan terus ada, tapi banyak yang celaka, putas as, truk terguling, jalan rusak, makanya solusinya akan ada jalan khusus tambang berbayar," paparnya.
Bambang menjelaskan, untuk melewati jalan tersebut nanti harus bayar karena jalan ini diinisiasi sendiri si pengguna jalan sehingga untuk investasi dan perawatan diurus sendiri. "Kami sendiri menunjuk BUMD PT Jasa Sarana untuk turut mengelola dan berinvestasi di sana dan juga melakukan konsolidasi dengan pengusaha tambang dan transporter," katanya.
Untuk rencana pembiayaan pembangunan jalan khusus tambang itu mencapai Rp 600 miliar. Menurutnya, pada Desember 2022 ini prosesi pembangunan dimulai seperti pembebasan lahan dan juga peletakan batu pertama. Ditargetkan jalan khusus sepanjang 14 km kurang lebih dapat dioperasikan 2024 atau 2025 mendatang.
"Tim sekarang sedang mematangkan rencana ini sekaligus memastikan adanya perubahan trase. Pihak kami pun akan memastikan pekerjaan ini berjalan sesuai perencanaan dan mengawal proses persiapan pembangunan dan menyiapkan dukungan regulasi juga," paparnya.