Ahad 02 Oct 2022 09:40 WIB

YLKI Minta Tragedi Tragedi Kanjuruhan Diusut

YLKI mendesak bentuk tim investigasi independen tragedi Kanjuruhan.

Rep: Rr Laeny Sulistyowati/ Red: Muhammad Hafil
 YLKI Minta Tragedi Tragedi Kanjuruhan Diusut. Foto:  Sisa-sisa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Ahad (2/10/2022).
Foto: Antaranews
YLKI Minta Tragedi Tragedi Kanjuruhan Diusut. Foto: Sisa-sisa kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Ahad (2/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, supaya diusut tuntas. YLKI mendesak bentuk tim investigasi independen.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengecam dengan keras atas tragedi tersebut. "Tragedi ini harus diusut tuntas, dari mulai penyelenggaran, pemilihan tempat, sampai tindakan di lapangan oleh kepolisian," kata Tulus seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (2/10/2022).

Baca Juga

YLKI juga mendesak manajemen penyelenggara, khususnya managemen Arema untuk bertanggung jawab, baik secara perdata dan atau bahkan pidana. Secara perdata, dia melanjutkan, manajemen dan penyelenggara harus memberikan kompensasi dan ganti rugi terhadap korban dan keluarga korban ahli waris. 

"Kemudian, mendesak untuk dibentuk tim investigasi independen, bukan tim yang dibentuk oleh Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI)," ujarnya.

Sebab dalam kasus ini, dia melanjutkan, PSSI adalah pihak yang harus dimintai pertanggungjawaban. Lebih lanjut, YLKI mengucapkan duka yang mendalam terhadap korban dan keluarga korban sebagai konsumen pertandingan bola.

"Tragedi ini hanya akan membuat wajah dan dunia sepak bola Indonesia makin tercoreng, dan berpotensi dikenai sanksi keras oleh federasi sepak bola internasional (FIFA)," katanya.

Lebih lanjut YLKI mendesak PSSI untuk memberikan sanksi keras pada klub (degradasi) yang suporternya melakukan tindakan pelanggaran. 

Sebelumnya, sebanyak 127 orang menjadi korban tewas dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. Korban yang tewas itu terdiri dari suporter Arema FC dan anggota polisi.

"Telah meninggal 127 orang, dua di antaranya anggota Polri," ujar Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta kepada wartawan di Polres Malang, Ahad (2/10/2022).

Nico mengatakan yang meninggal di dalam stadion ada 34 orang. Sementara korban yang lain meninggal di rumah sakit pada saat proses pertolongan.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement