REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia melalui pintu masuk utama mencapai 1,73 juta kunjungan sepanjang Januari hingga Agustus 2022. Jumlah tersebut naik 2.028,65 persen dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama 2021.
Kepala BPS Margo Yuwono dalam paparan di Jakarta, Senin (3/10/2022), menjelaskan jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui pintu masuk utama pada periode Januari hingga Agustus 2022hanya 81.292 kunjungan. "Ini mudah dipahami karena pada tahun lalu masih pandemi sehingga jumlah wisman pada periode yang sama tahun lalu hanya 81.292 kunjungan," katanya.
Sementara itu, menurut dia, jumlah kunjungan wisman pada Agustus 2022 mencapai 510,25 ribu kunjungan. Angka tersebut naik 6,98 persen dibandingkan Juli 2022, namun tumbuh signifikan 28.727,46 persen dibandingkan dengan kondisi Agustus 2021.
"Ini mudah dipahami karena di bulan Agustus (2021) masih kondisi pandemi, di mana jumlah wisman masih terbatas. Tapi sejalan dengan membaiknya mobilitas karena kesehatan semakin bagus, di bulan Agustus ini perkembangan jumlah wisman semakin meningkat," katanya.
Meski meningkat signifikan, Margo menyebut angka tersebut masih jauh jika dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi pada 2019. "Pada 2019, periode yang sama, Januari-Agustus ini jumlah kunjungan wisman itu mencapai 8,56 juta kunjungan," katanya.
BPS juga mencatat Australia, Singapura dan Malaysia adalah tiga besar negara asal wisman yang berkunjung ke Indonesia pada Agustus 2022. Ketiganya juga mencatatkan hal yang sama untuk periode Januari-Agustus 2022.
Pada Agustus 2022, Australia berkontribusi hingga 16,5 persen atau 84,1 ribu kunjungan, Singapura sebanyak 62,5 ribu kunjungan (12,3 persen) dan Malaysia 46,8 ribu (9,2 persen). Pada periode Januari-Agustus 2022, jumlah kunjungan wisman asal Australia mencapai 286,9 ribu kunjungan (16,6 persen), Singapura 215,5 ribu kunjungan (12,4 persen) dan Malaysia 154,2 ribu kunjungan (3,9 persen).
Margo berharap kunjungan wisman bisa kembali pulih seperti sebelum pandemi lantaran sektor pariwisata memberikan dampak gada yang tinggi bagi ekonomi. "Maka penanganan kesehatan dan macam-macam itu menjadi bagian penting agar wisman harapannya bisa kembali seperti tahun-tahun sebelum pandemi dan mendorong pertumbuhan ekonomi kita lebih tinggi lagi," katanya.