Senin 03 Oct 2022 17:55 WIB

Resesi Global, OJK Optimistis Ekonomi RI Masih Tumbuh di Atas 5 Persen

OJK melihat pemulihan ekonomi nasional saat ini masih berlanjut.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan tumbuh di atas 5 persen di tengah ancaman resesi global. Kinerja positif itu didukung tingginya harga komoditas dan terkendalinya pandemi.

"Ekonomi Indonesia di tahun ini dan tahun depan diperkirakan akan tetap tumbuh di atas 5 persen," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar di Jakarta, Senin (3/10/2022). 

Baca Juga

Mahendra tidak menampik kemungkinan terjadinya resesi global dalam waktu dekat. Menurut Mahendra, resesi global setidaknya bisa terjadi pada 2023 mendatang. Bahkan, Mahendra memperkirakan resesi global bisa terjadi lebih cepat dari itu. 

Meski demikian, ada beberapa hal yang belum dapat diperkirakan yaitu seberapa berat kondisi dan berapa lama resesi itu akan terjadi. Namun, Mahendra memastikan, OJK akan terus mendorong sektor jasa keuangan untuk tetap menjaga pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

"Sekiranya dalam perkembangan nanti kalau diperlukan kebijakan untuk mencapai sasaran itu akan dirumuskan dan ditetapkan," jelas Mahendra.

Mahendra melihat pemulihan ekonomi nasional saat ini masih berlanjut di tengah pelemahan ekonomi dan inflasi global yang tinggi, pengetatan kebijakan moneter yang agresif, dan peningkatan tensi geopolitik yang berkepanjangan.

Indikator perekonomian terkini juga mengkonfirmasi berlanjutnya kinerja positif perekonomian Indonesia, antara lain terlihat dari neraca perdagangan yang melanjutkan surplus, Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur di zona ekspansi, dan indeks kepercayaan konsumen yang tetap optimis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement